BERITA TERKINI :
Berita Terbaru
Berita Terhangat
DPD PKS Samarinda
Fiqh & Syariah
Keluarga Sakinah
Kiprah DPC Samarinda Ulu
DPRD Provinsi KALTIM
Tausiyah dari Ustadz Kita
Opini Kiriman Pembaca
Kolom Kesehatan ( Akh Haris )
Tampilkan postingan dengan label Bid. Perempuan DPC Ulu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bid. Perempuan DPC Ulu. Tampilkan semua postingan
3/12/2012
Dalam rangka selalu menghormati jasa para Ibu yang tidak pernah akan dapat dibalas oleh apapun, maka Bidang Perempuan DPC Samarinda Ulu memberikan Bingkisan kepada Ibu-Ibu yang telah di tinggal wafat lebih dahulu oleh para pendampingnya. Ibu-Ibu tersebut seorang diri mengurus dan membiayai anak-anak mereka yang kebanyakan masih dalam proses Pendidikan dasar dan menengah.
Pemberian bingkisan tersebut hasil kerjasama Bidang Perempuan dengan beberapa Lembaga Zakat yang bersedia memberikan Donasinya untuk mendukung Program kegiatan sosial ini.
Pelaksanaan acara dilaksanakan bertempat di jalan Wiratama Gang Ontel Rt.17,Rt. 18 dan beberapa lokasi di sekitarnya. di sela-sela pemberian Bingkisan tersebut Ibu Vivi yang di daulat memberikan bingkisan tersebut menyatakan bahwa membantu dan menolong sesama manusia bukan hanya perintah Allah tetapi juga kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain. bahkan berbuat baik itu boleh pada siapapun termasuk berbeda agama tidak menghalangi kita untuk berbuat baik padanya, apalagi memang mereka membutuhkan bantuan" Pungkas Bu Vivi.
Bidang Perempuan DPC Ulu memiliki beragam kegiatan yang sangat padat. hampir setiap minggu terdapat kegiatan-kegitan baru. semoga Bidpuan dapat istiqomah memberikan kontribusi bagi da'wah dan kebaikan di masyarakat.
BidPuan DPC Ulu memberikan bantuan pada Ibu-Ibu yg telah di tinggal wafat lebih dahulu oleh pasangannya.
12/03/12
Dalam rangka selalu menghormati jasa para Ibu yang tidak pernah akan dapat dibalas oleh apapun, maka Bidang Perempuan DPC Samarinda Ulu memberikan Bingkisan kepada Ibu-Ibu yang telah di tinggal wafat lebih dahulu oleh para pendampingnya. Ibu-Ibu tersebut seorang diri mengurus dan membiayai anak-anak mereka yang kebanyakan masih dalam proses Pendidikan dasar dan menengah.
Pemberian bingkisan tersebut hasil kerjasama Bidang Perempuan dengan beberapa Lembaga Zakat yang bersedia memberikan Donasinya untuk mendukung Program kegiatan sosial ini.
Pelaksanaan acara dilaksanakan bertempat di jalan Wiratama Gang Ontel Rt.17,Rt. 18 dan beberapa lokasi di sekitarnya. di sela-sela pemberian Bingkisan tersebut Ibu Vivi yang di daulat memberikan bingkisan tersebut menyatakan bahwa membantu dan menolong sesama manusia bukan hanya perintah Allah tetapi juga kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain. bahkan berbuat baik itu boleh pada siapapun termasuk berbeda agama tidak menghalangi kita untuk berbuat baik padanya, apalagi memang mereka membutuhkan bantuan" Pungkas Bu Vivi.
Bidang Perempuan DPC Ulu memiliki beragam kegiatan yang sangat padat. hampir setiap minggu terdapat kegiatan-kegitan baru. semoga Bidpuan dapat istiqomah memberikan kontribusi bagi da'wah dan kebaikan di masyarakat.
3/09/2012
Jakarta - Isu larangan berpakaian mini di areal gedung DPR pada akhirnya menjadi sebuah perdebatan yang tidak sehat ketika arahnya menjadi seolah-olah laki-laki dan perempuan saling bertikai untuk memperebutkan hak. Hak untuk berpakaian mini dan hak untuk meliarkan pandangan.
Ada perempuan sewot dan menuding laki-laki terlalu berpikiran kotor dan kurang kerjaan sehingga mengurusi rok mini. Ada laki-laki geram karena perempuan seenaknya berpakaian mini dan seksi hingga mengganggu pandangan dan konsentrasi.
“Ini jelas menjadi tidak sehat kalau semua pihak hanya berpikir tentang dirinya dan “haknya” masing-masing. Padahal soal menjaga kepatutan bersikap, berperilaku, berkata-kata, baik laki-laki maupun perempuan sama-sama bertanggungjawab.” Kata Ledia Hanifa, aleg Komisi VIII DPR RI yang salah satunya mengurusi soal Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di DPR, Kamis (7/3).
Dalam pergaulan sehari-hari, meninggikan tanggungjawab semestinya lebih diutamakan daripada menuntut hak. Bahkan dengan menegakkan tanggungjawab, hak-hak diri kita pun akan terpenuhi.
“Tak usah marah, sewot, atau geramlah. Coba kita penuhi dulu tanggungjawab kita dalam kehidupan sosial, dengan menjadi orang yang sadar dan selalu menjaga kepatutan, kesantunan dalam berperilaku, bersikap, berkata-kata, maka hasilnya, hak kita untuk hidup bersosial dengan nyaman, tenang dan damai juga akan didapat.”
Untuk para lelaki, misalnya, Ledia mengingatkan untuk menjaga diri tidak mengumbar pandangan, bersenda gurau yang mengarah pada omongan jorok, sexis atau melecehkan perempuan. “Seringnya kan begitu, sebagian laki-laki suka jelalatan, bercanda rada porno, sexis atau malah berkata yang merendahkan perempuan, seperti, alaah perempuan bisa apa sih. Atau kalau ada pekerjaan perempuan yang tidak beres, berkata, dasar perempuan!”
Sebaliknya, Ledia juga menghimbau para perempuan juga menjaga sikap, kata-kata dan perilaku. “Kalau dihimbau tidak berpakaian mini ya jangan sewotlah. Kan kita semua sama-sama bertanggungjawab menjaga kepatutan. Jangan karena laki-laki tidak boleh mengumbar pandangan, tidak boleh melakukan pelecehan, menghina, merendahkan perempuan, lantas berarti perempuan jadi boleh seenaknya dalam bersikap, berperilaku, termasuk berpakaian.“ papar Ketua Bidang Humas Kaukus Perempuan Parlemen RI ini pula.
Karena itu, aleg FPKS ini merasa himbauan tidak berpakaian mini di lingkungan DPR jangan ditanggapi sebagai pertarungan menuntut hak apalagi sampai terkesan ada dominasi pengaturan laki-laki atas perempuan.
“Menjaga kesantunan itu tanggungjawab kita bersama kok. Jadi, ya semua ditanggapi positip sajalah.” Pungkasnya.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Soal Rok Mini, Laki-laki & Perempuan Sama-sama Bertanggungjawab
09/03/12
Jakarta - Isu larangan berpakaian mini di areal gedung DPR pada akhirnya menjadi sebuah perdebatan yang tidak sehat ketika arahnya menjadi seolah-olah laki-laki dan perempuan saling bertikai untuk memperebutkan hak. Hak untuk berpakaian mini dan hak untuk meliarkan pandangan.
Ada perempuan sewot dan menuding laki-laki terlalu berpikiran kotor dan kurang kerjaan sehingga mengurusi rok mini. Ada laki-laki geram karena perempuan seenaknya berpakaian mini dan seksi hingga mengganggu pandangan dan konsentrasi.
“Ini jelas menjadi tidak sehat kalau semua pihak hanya berpikir tentang dirinya dan “haknya” masing-masing. Padahal soal menjaga kepatutan bersikap, berperilaku, berkata-kata, baik laki-laki maupun perempuan sama-sama bertanggungjawab.” Kata Ledia Hanifa, aleg Komisi VIII DPR RI yang salah satunya mengurusi soal Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di DPR, Kamis (7/3).
Dalam pergaulan sehari-hari, meninggikan tanggungjawab semestinya lebih diutamakan daripada menuntut hak. Bahkan dengan menegakkan tanggungjawab, hak-hak diri kita pun akan terpenuhi.
“Tak usah marah, sewot, atau geramlah. Coba kita penuhi dulu tanggungjawab kita dalam kehidupan sosial, dengan menjadi orang yang sadar dan selalu menjaga kepatutan, kesantunan dalam berperilaku, bersikap, berkata-kata, maka hasilnya, hak kita untuk hidup bersosial dengan nyaman, tenang dan damai juga akan didapat.”
Untuk para lelaki, misalnya, Ledia mengingatkan untuk menjaga diri tidak mengumbar pandangan, bersenda gurau yang mengarah pada omongan jorok, sexis atau melecehkan perempuan. “Seringnya kan begitu, sebagian laki-laki suka jelalatan, bercanda rada porno, sexis atau malah berkata yang merendahkan perempuan, seperti, alaah perempuan bisa apa sih. Atau kalau ada pekerjaan perempuan yang tidak beres, berkata, dasar perempuan!”
Sebaliknya, Ledia juga menghimbau para perempuan juga menjaga sikap, kata-kata dan perilaku. “Kalau dihimbau tidak berpakaian mini ya jangan sewotlah. Kan kita semua sama-sama bertanggungjawab menjaga kepatutan. Jangan karena laki-laki tidak boleh mengumbar pandangan, tidak boleh melakukan pelecehan, menghina, merendahkan perempuan, lantas berarti perempuan jadi boleh seenaknya dalam bersikap, berperilaku, termasuk berpakaian.“ papar Ketua Bidang Humas Kaukus Perempuan Parlemen RI ini pula.
Karena itu, aleg FPKS ini merasa himbauan tidak berpakaian mini di lingkungan DPR jangan ditanggapi sebagai pertarungan menuntut hak apalagi sampai terkesan ada dominasi pengaturan laki-laki atas perempuan.
“Menjaga kesantunan itu tanggungjawab kita bersama kok. Jadi, ya semua ditanggapi positip sajalah.” Pungkasnya.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI
3/06/2012
Suatu ketika seorang sahabat datang kepada Rasulullah SAW menanyakan perihal ilmu, lalu Rasulullah SAW bersabda :
“ Jadikanlah Al Qur’an sebagai perisai dirimu dan penghibur hatimu serta ambillah petuah dengan Al Qur’an kepada kaum muslimin. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT sekuat kemampuanmu”
Adalah Shilah bin Asyyam seorang sahabat yang menjadi ahli ibadah di malam hari dan pejuang di siang hari, telah menjadi salah satu bukti kebenaran sabda Rasulullah SAW tersebut. Tatkala mengikuti peperangan, dimana kaum muslimin telah berhadapan dengan pihak musuh, ia bersama sahabatnya Hisyam bin Amir memisahkan diri dari barisan kaum muslimin. Mereka menyerbu ke barisan musuh sambil memainkan senjatanya dengan tangkas, sehingga berhasil memecah belah barisan depan lawan. Melihat itu salah seorang komandan musuh berkata pada temannya,”Baru dua orang serdadu muslim sudah berhasil mengacaukan barisan kita. Apalagi jika semuanya menyerbu kita? Sebaiknya kita menyerah kepada kaum muslimin dan tunduk pada kehendak mereka”.
Saat malam mulai menapaki peraduannya di saat pasukan kaum muslimin beristirahat dari peperangan tadi siang. Shilah berada diantaranya turut merebahkan diri. Namun beberapa saat setelah merasa yakin bahwa tidak ada yang memperhatikan, ia mengendap-endap ke arah hutan yang belum pernah dilalui orang mencari tempat lapang dan kemudian sholat. Asyik bercengkerama dengan RabbNya wajahnya tampak bersinar, anggota tubuhnya tak bergerak dan jiwanya tenang. Seakan di tempat sunyi ia mendapat ketentraman jauh dari keramaian dan di dalam gelap ia mendapat cahaya. Lalu ia kemudian berdoa :
Ia juga tidak pernah melewatkan kesempatan untuk memberikan petuah. Suatu ketika ia keluar ke tanah lapang yang luas di luar kota Bashrah untuk berkhalwat dan beribadah. Lalu lewatlah dihadapannya anak-anak muda yang sedang bersenang-senang dan memperturutkan keinginannya. Mereka bersenda gurau bercanda dan bersuka ria. Lalu Shilah menyapa mereka dengan salam lalu mengatakan, “Bagaimana pendapat kalian terhadap suatu kaum yang hendak melakukan perjalanan panjang yang sangat penting. Namun di waktu siang mereka menyimpang dari jalan yang dituju untuk bercanda dan bermain. Sedang di waktu malam mereka beristirahat. Kapankah kiranya mereka akan berangkat dan sampai tujuan?”
Merenungi kisah sahabat ini tentu banyak dari kita berdecak kagum akan kemampuannya menguasai dunia dan mengisi hari2nya dengan aktifitas akhirat. Mungkin banyak dari kita menjadi pelakon peran anak2 muda tadi. Siang sibuk dengan dunia serta kefanaannya yang meninabobokan, sementara malam asyik beristirahat hingga pagi menjelang. Padahal kita pun sadar bahwa kita semua sedang menuju suatu hari dimana kita akan terlelap selamanya hingga hari kebangkitan datang. Namun kita mungkin tidak menyadari bahwa 24 jam dalam sehari dan 60 detik dalam semenit adalah waktu2 yang harus kita isi dengan amal jariyah dan prestasi akhirat yang membanggakan.
Salah seorang sahabat mengatakan kepada saya : “ Sebenarnya setiap adalah SELEBRITIS, bukankah setiap hari kita diSOROT oleh Malaikat Roqib dan Atid mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bayangkan!!! dokumen film itu akan diputar ulang di BIOSKOP akhirat nanti tanpa EDIT/SENSOR sedikitpun. Hanya mereka yang berAKTING sesuai tuntunan SKENARIO Al Qur’an dan Hadits lah yang akan mendapat PIALA Surga Awards”. Jika kita menginginkan piala tersebut. Ayoo kita perbaiki Akting kita lewat amal, ibadah dan iman
(sumber: Kisah Tabi’in Hepi Andi, Bagaimana Menyentuh Hati Abbas As Siisi )
( Tif@ )
Belajar dari Sahabat
06/03/12
Suatu ketika seorang sahabat datang kepada Rasulullah SAW menanyakan perihal ilmu, lalu Rasulullah SAW bersabda :
“ Jadikanlah Al Qur’an sebagai perisai dirimu dan penghibur hatimu serta ambillah petuah dengan Al Qur’an kepada kaum muslimin. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT sekuat kemampuanmu”
Adalah Shilah bin Asyyam seorang sahabat yang menjadi ahli ibadah di malam hari dan pejuang di siang hari, telah menjadi salah satu bukti kebenaran sabda Rasulullah SAW tersebut. Tatkala mengikuti peperangan, dimana kaum muslimin telah berhadapan dengan pihak musuh, ia bersama sahabatnya Hisyam bin Amir memisahkan diri dari barisan kaum muslimin. Mereka menyerbu ke barisan musuh sambil memainkan senjatanya dengan tangkas, sehingga berhasil memecah belah barisan depan lawan. Melihat itu salah seorang komandan musuh berkata pada temannya,”Baru dua orang serdadu muslim sudah berhasil mengacaukan barisan kita. Apalagi jika semuanya menyerbu kita? Sebaiknya kita menyerah kepada kaum muslimin dan tunduk pada kehendak mereka”.
Saat malam mulai menapaki peraduannya di saat pasukan kaum muslimin beristirahat dari peperangan tadi siang. Shilah berada diantaranya turut merebahkan diri. Namun beberapa saat setelah merasa yakin bahwa tidak ada yang memperhatikan, ia mengendap-endap ke arah hutan yang belum pernah dilalui orang mencari tempat lapang dan kemudian sholat. Asyik bercengkerama dengan RabbNya wajahnya tampak bersinar, anggota tubuhnya tak bergerak dan jiwanya tenang. Seakan di tempat sunyi ia mendapat ketentraman jauh dari keramaian dan di dalam gelap ia mendapat cahaya. Lalu ia kemudian berdoa :
Ia juga tidak pernah melewatkan kesempatan untuk memberikan petuah. Suatu ketika ia keluar ke tanah lapang yang luas di luar kota Bashrah untuk berkhalwat dan beribadah. Lalu lewatlah dihadapannya anak-anak muda yang sedang bersenang-senang dan memperturutkan keinginannya. Mereka bersenda gurau bercanda dan bersuka ria. Lalu Shilah menyapa mereka dengan salam lalu mengatakan, “Bagaimana pendapat kalian terhadap suatu kaum yang hendak melakukan perjalanan panjang yang sangat penting. Namun di waktu siang mereka menyimpang dari jalan yang dituju untuk bercanda dan bermain. Sedang di waktu malam mereka beristirahat. Kapankah kiranya mereka akan berangkat dan sampai tujuan?”
Merenungi kisah sahabat ini tentu banyak dari kita berdecak kagum akan kemampuannya menguasai dunia dan mengisi hari2nya dengan aktifitas akhirat. Mungkin banyak dari kita menjadi pelakon peran anak2 muda tadi. Siang sibuk dengan dunia serta kefanaannya yang meninabobokan, sementara malam asyik beristirahat hingga pagi menjelang. Padahal kita pun sadar bahwa kita semua sedang menuju suatu hari dimana kita akan terlelap selamanya hingga hari kebangkitan datang. Namun kita mungkin tidak menyadari bahwa 24 jam dalam sehari dan 60 detik dalam semenit adalah waktu2 yang harus kita isi dengan amal jariyah dan prestasi akhirat yang membanggakan.
Salah seorang sahabat mengatakan kepada saya : “ Sebenarnya setiap adalah SELEBRITIS, bukankah setiap hari kita diSOROT oleh Malaikat Roqib dan Atid mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bayangkan!!! dokumen film itu akan diputar ulang di BIOSKOP akhirat nanti tanpa EDIT/SENSOR sedikitpun. Hanya mereka yang berAKTING sesuai tuntunan SKENARIO Al Qur’an dan Hadits lah yang akan mendapat PIALA Surga Awards”. Jika kita menginginkan piala tersebut. Ayoo kita perbaiki Akting kita lewat amal, ibadah dan iman
(sumber: Kisah Tabi’in Hepi Andi, Bagaimana Menyentuh Hati Abbas As Siisi )
( Tif@ )
3/06/2012
oleh : Husnul Khatimah Umar, S.Psi
Apakah anda pernah menemui anak yang gemar berbohong ? Sampai-sampai anda sulit membedakan yang mana fakta dan yang mana karangan ketika mendengar anak itu bercerita pada anda ?
Nah, mari kita melihat lebih dalam mengapa anak-anak menjadi gemar berbohong, karena tentu hal itu tidak terjadi dengan sendirinya, pasti ada sesuatu yang membuat mereka menjadi seperti itu.
Saat masih kuliah dulu, saya tertegun ketika membaca kutipan dalam sebuah buku : “ Anak-anak berbohong terutama untuk melindungi diri, dan kebohongan mereka akan menjadi-jadi di lingkungan yang menebar ketakutan. “
Marilah kita tengok kehidupan kita sehari-hari bersama anak-anak kita. Ketika anak kita melakukan kesalahan apa yang kita biasa lakukan ?
Apakah kita bertanya dengan lembut mengapa mereka melakukan perbuatan itu? Atau Apakah kita justru spontan marah dan langsung menasehatinya ? Apakah kita menanyai mereka dengan nada “intrograsi” yang tinggi, sehingga membuat mereka takut kepada kita dan akhirnya terpaksa “berbohong” untuk melindungi diri ?
Ketika anak-anak kita senang berbohong itu justru adalah tanda bahwa anak-anak kita sebenarnya tidak nyaman dan merasa tidak aman berbincang dengan kita.
Saya kemudian terpikir, jangan-jangan kita, orang dewasa yang berada disekitar mereka yang justru membuat mereka jadi seperti itu karena bukankah tidak ada anak-anak yang sengaja terlahir sebagai pembohong?
Mengapa anak berbohong
oleh : Husnul Khatimah Umar, S.Psi
Apakah anda pernah menemui anak yang gemar berbohong ? Sampai-sampai anda sulit membedakan yang mana fakta dan yang mana karangan ketika mendengar anak itu bercerita pada anda ?
Nah, mari kita melihat lebih dalam mengapa anak-anak menjadi gemar berbohong, karena tentu hal itu tidak terjadi dengan sendirinya, pasti ada sesuatu yang membuat mereka menjadi seperti itu.
Saat masih kuliah dulu, saya tertegun ketika membaca kutipan dalam sebuah buku : “ Anak-anak berbohong terutama untuk melindungi diri, dan kebohongan mereka akan menjadi-jadi di lingkungan yang menebar ketakutan. “
Marilah kita tengok kehidupan kita sehari-hari bersama anak-anak kita. Ketika anak kita melakukan kesalahan apa yang kita biasa lakukan ?
Apakah kita bertanya dengan lembut mengapa mereka melakukan perbuatan itu? Atau Apakah kita justru spontan marah dan langsung menasehatinya ? Apakah kita menanyai mereka dengan nada “intrograsi” yang tinggi, sehingga membuat mereka takut kepada kita dan akhirnya terpaksa “berbohong” untuk melindungi diri ?
Ketika anak-anak kita senang berbohong itu justru adalah tanda bahwa anak-anak kita sebenarnya tidak nyaman dan merasa tidak aman berbincang dengan kita.
Saya kemudian terpikir, jangan-jangan kita, orang dewasa yang berada disekitar mereka yang justru membuat mereka jadi seperti itu karena bukankah tidak ada anak-anak yang sengaja terlahir sebagai pembohong?
3/06/2012
Silaturahmi bidang Perempuan DPRa Bukit Pinang
Jum’at siang 10 Februari 2012 menjelang sore, Hj.Tuminar S.Ag dan Ustadzah Diding menuju salah satu Rumah pimpinan pengajian Ibu-ibu Bukit Pinang. Pengajian tersebut dihadiri kurang lebih 40 Ibu-Ibu dari berbagai RT di kelurahan Bukit Pinang. Seluruh ruangan penuh terisi sampai pelataran rumah. Ustadzah Diding yang memandu acara pengajian ini secara resmi memperkenalkan Ketua Bid.Perempuan Bukit Pinang yang baru Hj.Tuminar S.Ag yang sudah cukup familier di kalangan Ibu-Ibu di Kelurahan Bukit Pinang. Selamat bekerja Hj.Tuminar dan anggota Bid.Perempuan, semoga keberkahan di limpahkan di kelurahan Bukit Pinang.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Terpopuler
-
Oleh: Suara Kebersamaan Cita cita kita begitu nyata Ingin Indonesia maju sejahtera Ingin sama berdiri di mata dunia Punya harga diri d...
-
Masyarakat Desa Pesayan dan Pilanjau, Kecamatan Sambaliung, Berau, meminta diperjuangkan listrik PLN dan air bersih saat anggota DPRD Kalt...
-
Oleh : Cahyadi Takariawan Siang tadi (Sabtu 3 Desember 2011), saya mengikuti acara Tatsqif Kader Dakwah di Markaz Dakwah Gambiran, Yogyaka...
-
SAMARINDA. Anggota Komisi I asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Gunawarman, mengatakan pemerintah provinsi perlu membentuk Satuan...
-
BANDUNG -- Delegasi dari Türkiye Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP) atau Partai Keadilan dan Pembangunan Turki, dijamu makan malam oleh Guber...
-
JAKARTA -- Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengaku bersyukur masih ada anggota DPR berhati nurani yang berani mencegah 'pemerasan' (per...
-
Prof. Dr. Didik J. Rachbini Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pasangan DR. Hidayat Nur Wahid •#JihadTransportasiMassal kita hrs punya g...
-
SAMARINDA. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim yang membidangi Kesra, Lelyanti Ilyas, meminta Pemkot Balikpapan memperhatikan warga Traktor 6, La...
-
Husnul Khatimah Umar, S.Psi Apakah anda pernah menemui anak yang gemar berbohong ? Sampai-sampai anda sulit membedakan yang mana fakta dan...
-
Meski sejak beberapa waktu lalu sejumlah parpol mulai melakukan penjaringan caleg yang dipersiapkan untuk Pemilu 2014 mendatang, namun DPW ...
DPW PKS KALTIM
Arsip Blog
-
▼
2012
(215)
-
▼
12/09 - 12/16
(9)
- Siapa Menyulut Api di Istana Ittihadiyah?
- Kisah Siti, Dina dan Umi : Reloaded
- Politisi PKS: Pidato SBY Bisa Bahayakan Pemberanta...
- Dikado Alquran oleh PKS, KPK: Ini Gratifikasi Tapi...
- PKS: Kami Siap di Dalam dan di Luar Kabinet
- Anis Matta : Inspirasi dari kisah Nabi Yusuf, Nabi...
- Dipimpin Hidayat Nurwahid F-PKS Datangi KPK Beri D...
- PKS: Ide Reshuffle Hanya Pengalihan Isu Maraknya K...
- AS dan Zionis Dibelakang Demo Anti Mursi? | Bocora...
- ► 12/02 - 12/09 (6)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/18 - 11/25 (4)
- ► 05/20 - 05/27 (4)
- ► 05/06 - 05/13 (8)
- ► 04/29 - 05/06 (3)
- ► 04/22 - 04/29 (19)
- ► 04/15 - 04/22 (14)
- ► 04/08 - 04/15 (13)
- ► 04/01 - 04/08 (19)
- ► 03/25 - 04/01 (11)
- ► 03/18 - 03/25 (16)
- ► 03/11 - 03/18 (29)
- ► 03/04 - 03/11 (55)
- ► 02/26 - 03/04 (3)
-
▼
12/09 - 12/16
(9)
-
►
2011
(4)
- ► 07/24 - 07/31 (3)
- ► 07/17 - 07/24 (1)
Tahukah Kita
Renungan & Hikmah
Bidpuan DPC ULU
Dapur Bidpuan Samarinda Ulu
