NEWS UPDATE :
BERITA TERKINI :

Berita Terbaru

Berita Terhangat

DPD PKS Samarinda

Fiqh & Syariah

Keluarga Sakinah

Kiprah DPC Samarinda Ulu

DPRD Provinsi KALTIM

Tausiyah dari Ustadz Kita

Opini Kiriman Pembaca

Kolom Kesehatan ( Akh Haris )

Wow, Mayoritas Pembaca detik.com Pilih Pasangan HNW - Didik J Rachbini

21/03/12



Situs berita detik.com melakukan POLING Pilkada DKI Jakarta dengan pertanyaan seperti diatas

Pasangan mana di bawah ini yang akan Anda pilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta?


•Fauzi Bowo (Foke) - Nachrowi Ramli
•Alex Noerdin - Nono Sampono
•Faisal Basri - Biem Benyamin
•Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
•Hidayat Nurwahid - Didik J Rachbini
•Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria


Dan hasilnya sampai hari Rabu (21/3/12) pukul 13.24 WIB menunjukan bahwa mayoritas pembaca detik.com memilih pasangan Hidayat Nurwahid - Didik J Rachbini dengan perolehan 54,71 % diurutan PERTAMA, disusul pasangan Joko Widodo - Basuki Cahya Purnama (Ahok) di posisi ke-2 dengan 31,17 %.

Hasil lengkap poling seperti terlihat pada tabel dapat di lihat diatas

Bagi anda yang akan berpartisipasi di POLING detik.com ini caranya sebagai berikut:

(1) masuk ke http://news.detik.com/
(2) liat ke bagian bawah cari kolom POLING
(3) pilih HNW-DJR lalu klik SUBMIT
(4) muncul Tabel --> klik tombol POLL dibawah tabel
(5) selesai


CATATAN:
Poling ini berlaku peraturan 1 IP = 1 Vote
Artinya 1 pembaca (IP) hanya memilih SEKALI, TIDAK MEMILIH BERKALI-KALI
Sehingga hasil Poling sangat FAIR mencerminkan pilihan pembaca/pengunjung detik.com

Buletin Samarinda Ulu Post, Buletin-nya kader PKS Samarinda



Alhamdulillah,untuk pertama kalinya DPC PKS Samarinda memiliki Buletin sendiri yang terbit setiap bulan. Buletin tersebut bernama "Samarinda Ulu Post". Buletin ini tersebar untuk kalangan kader dan simpatisan saja, tidak di sebar luaskan karena mengingat administrasi perijinan yang masih dalam tahap di pelajari, untuk selanjutnya di jajaki jika mungkin di terbitkan dalam lokal area.

Edisi kedua ini di cetak dalam kertas putih dan berwarna. lebih dari 500 eksemplar yang ludes terbagi habis hanya dalam waktu tiga hari. lebih cepat dari Edisi pertama yang berjumlah 300 eksemplar tetapi empat hari baru terbagi. InsyaAllah jika antusiasme pembaca baik dan minat sponsor atau iklan tinggi bukan tidak mungkin kita akan mencetak 1000 eksemplar tentu dengan perijinan Resmi.

Buletin Samarinda Ulu Post kali ini komposisinya masih tercampur dengan berita-berita nasional dan internasional. idealnya rubrik yang tersedia adalah kolom-kolom lokal dan regional kaltim saja. hal ini di sebabkan karena masih minimnya dukomentasi beragam kegiatan. harapannya bulan depan akan terbit dengan kolom-kolom lokal dan regional saja. mengingat tujuan utama dari Buletin ini adalah Sebagai wadah laporan bulanan kegiatan DPC kepada Seluruh kader dan simpatisan PKS Samarinda Ulu. Sekaligus menjadi sarana men-sosialisasikan program-program DPC Kepada seluruh kader dan simpatisan.

Buletin ini pegang oleh tiga orang staff media Samarinda Ulu, antara lain Al Buchori, Qurratu A'yun dan Khusnul Umar. Buletin ini juga merupakan wadah bagi para kader yang memiliki bakat menulis dan sastra. Setiap tulisan berpeluang besar untuk di terbitkan. Berbagai informasi berita dapat di kirim ke email Redaksi di : ulu.hatiku@gmail.com dalam bentuk File dan Foto kegiatan.

Ketua DPC PKS Samarinda Ulu, Bang Sani saat di tanya pendapatnya tentang buletin ini mengatakan; " Saya terinspirasi oleh kerja keras akh Puji Utomo dan kawan-kawan untuk menyusun buletin Fraksi PKS samarinda, mereka mencurahkan seganap kemampuan untuk menyebarkan informasi-informasi penting dari aleg-aleg Samarinda, ini juga bentuk tanggung jawab terhadap konstituen. maka saya fikir kita harus melakukan hal yang sama, setiap kebaikan harus kita contoh dan jangan gengsi. DPC harus melaporkan berbagai kegiatan dan programnya pada seluruh kader dan simpatisan setiap bulannya. Yang paling berat dari suatu ide bukan melaksanakannya, tetapi bagaimana ide itu tetap terlaksana dan istiqomah" Pungkas Bang Sani.

Presiden PKS di minta Turun.

20/03/12


”Bisakah Bapak turun?”

Dan kamipun tegang.


Basyir, pemuda 20-an tahun, buta, menyuruh presiden partai turun dari tempatnya (panggung acara) dan datang ke audiens. Hal yang lazim sebetulnya dalam dunia Islam yang egaliter, dimana pemimpin dan rakyat dianggap sama. Hanya kita, masyarakat timur yang serba sungkan dan pemalu menganggap itu tak lazim. Tetapi Basyir memintanya.

Maka pak Luthfi turun, dari meja lesehan yang disediakan sedikit lebih tinggi dari peserta seniman. Malam itu, Jumat 9 Maret 2012 di Dapur Desa, seniman dari berbagai aliran berkumpul : reog, barongsay, pecaksilat, penulis, kritikus, budayawan, geng motor, MIRAI – janapnese lovers, KLOSS – korean lovers, dll. (rangkaian acara Rakornas PKS di Surabaya-red)

Ketika perbicangan hangat berkisar seputar politik, dunia kesenian Jawa Timur, kritik terhadap pemerintah dan sorotan terhadap kebijakan-kebijakan partai; permintaan Basyir terasa asing dan tak masuk akal. Ketika lontaran pertanyaan yang diajukan demikian berbobot dan membutuhkan penjelasan panjang, permintaan sederhana Basyir sungguh tak terduga. Kami menyangka ia akan mengajukan permintaan agar orang-orang sepertinya mendapatkan tempat dan perhatian di tengah masyarakat; entah dukungan fasilitas atau dana.

Tetapi permintaan Basyir sangat istimewa.

Pak Luthfi mendatangi Basyir.

Mereka berhadapan, diam sejenak. Meski pak Luthfi tersenyum, tetap saja, kami penonton tegang.

”Tahukah Bapak kenapa saya minta Bapak turun?”

Suasana hening. Seluruh mata tertuju pada dua sosok yang berdiri berhadapan.

”Sebab saya tidak bisa lihat Bapak...saya buta.”

Basyir meraba lengan pak Luthfi, meraba bahu dan kepalanya, lalu mencium kening dan rambutnya.

Bukan skenario yang disiapkan panitia. Menurut informasi Basyir adalah pemuda yang tulus. Basyir datang demi ikatan silaturrahim. Ketika malam itu saya hadir sebagai salah satu panitia, pertama yang ditanyakan Basyir adalah, ”dimana tempat wudhu? Saya mau sholat Isya...”

Basyir yang buta tertatih menuju kamar mandi, meraba jalan. Dan kemudian ia melaksanakan sholat.

Basyir, tanpa sungkan, meminta presiden partai datang..

Maka, meledaklah tangis kami.

Mereka berdua berpelukan.

Seorang presiden.

Seorang rakyat.

Saling bersentuhan, menangis, memeluk, membiarkan pundak yang satu sebagai tumpuan beban.

Pasti banyak yang ingin dikisahkan Basyir.

Kepedihannya harus berjuang kuliah dengan sepasang mata yang buta. Keinginannya untuk menikah yang tertunda. Tetapi seseorang , seperti pak Luthfi yang memeluk dan mendekapnya, meski sesaat, pasti akan memiliki makna kehangatan yang menguatkan ketegaran. Perhatian tulus seorang pemimpin, meski sesaat, menggugurkan daun-daun prasangka.

Semoga, kisah ini pun kelak akan terjadi berulang ketika presiden yang amanah memimpin negeri ini. Ia tidak hanya berdiri di atas panggung, tetapi turun ke jalan-jalan, menjadikan telinga untuk mendengar, hati sebagai tempat berkeluh kesah dan sepasang bahu sebagai tempat bersandar bagi orang-orang lemah.

Basyir.

Seiring mata kami rinai malam itu, sebuah semangat terjalin.

Kau, aku, kita, meski berbeda, insyaAllah...akan bersama berangkat dalam kapal yang menghantarkan negeri ini menuju kejayaan.


by: S.Yudisia
*http://www.facebook.com/notes/sinta-yudisia/basyir-yang-buta-pak-luthfi-hasan-ishaaq/10150716089027744

*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

CAGUB dan CAWAGUB yang diusung PKS adalah Calon Terkuat dan Paling berpotensi untuk menang

19/03/12



Calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, memastikan diri untuk bersaing dengan kandidat dari partai lain. Mantan Presiden PKS itu bersanding dengan kader Partai Amanat Nasional (PAN) dan ekonom, Didik J. Rachbini.

Lalu bagaimana dengan Bang Sani ?

Berbicara mengenai Bang Sani ,Mungkin pendapat salah satu warga yang melakukan pengamatan sosial dan politik (Mank Izzi) perlu kita jadikan bahan pertimbangan mengenai hal ini.

Mank Izzi menyatakan : Sekali lagi... saya dibuat kagum akan "system" politik modern PKS, sebagaimana disana diperlihatkan bagaimana SYSTEM harus lebih 'tinggi' dari INDIVIDU (menghapuskan stigma mesin politik terpaku pada satu orang yang di elu-elu kan)... dalam kasus ini (Pilkada DKI), Balon yang sudah di gadang-gadang sejak beberapa tahun kebelakang, yaitu Bang Sani... Terbantahkan hanya dalam hitungan hari, setelah melakukan proses syuro, akhirnya yang lain yang terpilih untuk mengemban amanah berat ini.

Lantas! apakah Bang Sani merasa "terpecundangi" dengan semua ini.. tidak!!, ini lah justru yang menjadi titik point akan ke"modern" system politik di PKS, setiap kader harus SIAP menempatkan diri -JUNDI atau QIYADAH - (pemimpin atau yang dipimpin), karena pada dasar nya kedua hal tersebut -JUNDI atau QIYADAH - adalah sebuah pengabdian kepada asas mesin politik ini.. yaitu ISLAM... dan saya rasa, saya belum pernah melihat di 'mesin politik' yang lain, yang bisa seperti itu.

'tradisi' seperti ini lahir berbarengan dengan lahirnya 'mesin politik' modern ini .... tidak ada ceritanya lempar-lempar kursi dalam setiap pemilihan kemimpinan, di mulai dari tingkat tertinggi (PRESIDEN) sampai terbawah (Kelurhan -DPRa-), adem ayem aja tuh :), bahkan ke engganan sangat sangat terlihat bagai mereka yang akan mengemban amanah, semua menunjukan akan kedewasaan mesin politik ini... yang sekali lagi saya sebutkan... saya belum pernah melihat tradisi ini di mesin politik yang lain"

Salut untuk PKS yang selalu memberikan pembelajarn politik yang lebih dewasa dan modern.". Pungkas Mank Izzi.

Redaksi blog samarinda ulu menghubungi beberapa sumber di Jakarta yang terlibat langsung mengantar pasangan Hidayat dan Didik. Sumber-sumber kami menyatakan bahwa Seluruh Kader dan simpatisan PKS se-DKI Jakarta solid/kompak mendukung pasangan ini, bahkan Bang Sani yang dahulu di gadang-gadang menjadi Cagub mendukung penuh dan siap memenangkan pasangan ini. Bersama team pengusung ,Bang Sani menghantarkan langsung pasangan ini mendaftar ke KPUD.

Menurut Hidayat Nur Wahid , seluruh calon harus memberi pembelajaran kepada masyarakat bahwa keberagaman kandidat dan politik harus membuat demokrasi. menurut Hidayat, kemenangan tetap ditentukan pada hasil pemilu.

Hidayat menambahkan, kemenangan PKS di Jakarta pada 2004 diraih saat dipimpinnya. "Bukan hanya Jakarta, bahkan kota sekitarnya. Itu adalah fakta sejarah. Dan saya dapat banyak dukungan dari kelompok suku, agama, bahkan dari kelompok non muslim," katanya.

Namun, Hidayat menegaskan dirinya maju dalam pilkada DKI Jakarta sebagai calon gubernur dari PKS, tentu bukan sesuatu yang main-main.
"Yang pasti PKS ajukan saya bukan untuk kalah," katanya lagi.

Hingga kini, sudah enam pasangan yang akan bertarung memperebutkan kursi DKI 1. Empat pasangan diusung partai dan dua pasangan dari calon independen. Pasangan Hidayat dan Didik adalah yang paling akhir mendaftar ke KPU DKI.

Calon lain adalah, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, dari Partai Demokat, Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, dari PDIP dan Gerindra, dan pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono, yang diusung Golkar dan PPP.

Sementara dua pasangan dari jalur independen yang lebih dulu mendaftar adalah pasangan Faisal Basri dan Biem Benyamin, yang menjadi pendaftar pertama. Kemudian pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Hendardji Supandji dan Ahmad Riza Patria.

Mengenai nama Didik J Rachbini, kader PAN yang diusung PKS, Tifatul menyebut hal itu sudah direstui Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. PAN sendiri mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli yang diusung koalisi bersama Partai Demokrat.

"Berkaca dari 2007 lalu, kalau maju sendiri kurang terdistribusi suaranya. PAN juga tidak mengusung calon sendiri. Pak Didik juga tidak keluar dari PAN," imbuhnya

Kesepakatan mengusung Hidayat Nur Wahid sebagai calon Gubernur DKI, kata Tifatul, baru diambil pada sore tadi (19/3/12). Menurutnya banyaknya pasangan yang maju dalam Pilkada DKI, dapat menguntungkan PKS.

"Saya kira banyaknya pasangan calon membuat suara terpecah. Untuk menang dengan suara lebih dari 30 persen atau satu putaran, rasanya sulit karena banyaknya calon. Tetapi kami optimis menang satu putaran," ucapnya.


Sumber :
1.http://metro.vivanews.com/news/read/297677-hidayat--pks-pilih-saya-bukan-untuk-kalah
2.http://megapolitan.kompas.com/read/2012/03/20/01085267/Hidayat.Nur.Wahid.Lawan.yang.Bonafid

Dana Amal PKS Setahun Capai Rp 300 Miliar


REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam setahun mampu mengumpulkan dana amal dari para kadernya sekitar Rp 300 miliar. Dana itu, selain dari pemotongan gaji politisi PKS yang menjadi anggota dewan, juga hasil dari sumbangan simpatisan, serta beragam aktivitas yang digelar partai.

“Dana charity kami lebih 300 miliar per tahun. Tapi tidak cukup untuk membiayai roda organisasi PKS,” ujar Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta dalam diskusi 'Partai Politik Masih Perlu Ga Sih? Mencari Akar dan Solusi Korupsi Politik'. Acara tersebut dihelat Harian Republika bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri di Universitas Padjadjaran (Unpad), Ahad (18/3).

Menurut Anis, setiap anggota Fraksi PKS DPR, gajinya setiap bulan dipotong Rp 20 juta. Untuk DPRD provinsi dipotong Rp 6 juta per bulan, dan potongan Rp 2 juta per bulan bagi DPRD kabupaten/kota. Adapun kalau kader PKS mendapat honor tambahan, imbuh dia, maka diberlakukan sumbangan absolut kepada partai sebanyak puluhan persen.

Meski dana yang berhasil dikumpulkan cukup banyak, Anis mengaku pengeluaran PKS lebih besar dari itu. Karena itu, pihaknya mengusulkan agar ada anggaran yang diambil dari APBN untuk dialokasikan kepada partai.

Tujuannya, kata dia, agar parpol bisa hidup normal dan tidak mencari pembiayaan lewat jalur ilegal. “Perlu ada kontribusi APBN untuk program pendidikan dan pengkaderan parpol. Ini agar politisi yang duduk di DPR bisa berperan memperjuangkan aspirasi rakyat,” saran wakil ketua DPR tersebut.


Sumber: Republika

Raja Versus Presiden


Oleh Ikhwanul Kiram Mashuri*


Revolusi di Timur Tengah telah melindas para penguasa diktator otoriter. Tepatnya para presiden yang telah berkuasa puluhan tahun dan mempertahankan kekuasaannya itu dengan segala cara, termasuk misalnya dengan menyingkirkan, membunuh, dan memenjarakan rakyatnya sendiri.

Ya, mereka adalah presiden dan bukan raja. Penguasa di negara republik dan bukan di kerajaan.Sistem pemerintahannya demokratis dan bukan turun temurun. Dengan kata lain, mereka berkuasa karena dipilih rakyat melalui pemilu. Namun, hebatnya, mereka mampu berkuasa hingga puluhan tahun. Bahkan, ada yang berencana membentuk dinasti keluarga dengan mewariskan kekuasaan pada keluarganya.

Di Tunisia, ada Zainal Abidin bin Ali, jadi presiden lebih dari 20 tahun dan berencana menurunkan kekuasaannya pada istrinya, Laila Trabelsi. Pada 14 Januari 2011, ia melarikan diri ke Arab Saudi ketika berkecamuk demonstrasi besar di negerinya. Kini, ia hidup di pengasingan dengan membawa tuduhan berat: penyalahgunaan wewenang dan menggarong uang rakyat.

Berikutnya Husni Mubarak. Presiden Mesir lebih dari 30 tahun ini mengundurkan diri, menyusul aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh negeri. Ketika berjaya, ia merencanakan mewariskan kekuasaan pada anaknya, Jamal Mubarak. Dalam kondisi sakit-sakitan kini ia sedang menghadapi sidang pengadilan dengan tuduhan: menyalahgunakan kekuasaan, membunuh, dan korupsi.

Penguasa lain yang digilas revolusi adalah Muammar Qadafi. Ia berkuasa lebih dari 40 tahun di negara yang bukan kerajaan bernama Jamahiriyah Arab Libya. Namun, ia lebih suka dijuluki sebagai Raja Diraja alias Malikul Muluk alias King of the Kings, dan berencana mewariskan kekuasaan pada anaknya Saif al-Islam Qadafi. Nasibnya sangat mengenaskan. Ia ditembak mati oleh pejuang revolusi.

Nasib lebih baik dialami Ali Abdullah Saleh. Setelah unjuk rasa dan pergolakan untuk menurunkan dirinya dari kursi Presiden Yaman yang didudukinya selama 33 tahun, ia bisa mundur secara damai. Bahkan, ia mendapatkan kekebalan tuntutan hukum. Di Suriah, Presiden Bashar al-Assad yang mewarisi kekuasaan dari ayahnya, Hafez al-Assad, kini sedang digoncang aksi unjuk rasa besar-besaran. Nasib dia dan juga Suriah ke depan masih belum jelas.

Yang menarik, revolusi di Timur Tengah hingga kini tidak menyentuh para raja. Sejumlah pengamat di Timur Tengah mengistilahkan yang terjadi di dunia Arab sekarang ini adalah raja versus presiden atau kerajaan versus republik. Penguasa Bahrain memang sempat digoyang demonstrasi beberapa kali. Namun, aksi itu tampaknya tak akan menggoyahkan kedudukan Raja Hamad bin Isa al-Khalifah.

Ia masih akan bisa menonton balap mobil Formula 1 di Sirkuit Internasional Bahrain dengan tenang. Sedangkan raja Teluk lainnya-Raja Abdullah bin Abdul Aziz (Arab Saudi), Sheikh Khalifa bin Zayid (Uni Emirat), Sultan Qaboos bin Said al-Said (Oman), Amir Sheikh Hamad bin Khalifa (Qatar), Amir Sabah alAhmad al-Jabir al-Sabah (Kuwait)--bisa dikata nasibnya lebih baik.

Hal serupa juga dialami dua raja Arab lainnya, Raja Yordania Abdullah II dan Raja Maroko Mohammad VI. Kedua raja ini tampaknya cepat tanggap dengan tuntutan rakyatnya. Sejak mulai muncul aksi demo di beberapa negara Arab, mereka segera mengamendemen konstitusi negaranya yang sesuai dengan aspirasi rakyat. Pertanyaannya kini, mengapa revolusi Arab hanya melibas presiden dan bukan raja? Jawabannya ada pada kesejahteraan yang berkeadilan. Negara-negara Teluk memang kaya minyak dan gas sehingga bisa menjamin kesejahteraan rakyat.

Libya juga merupakan negara kaya, tapi rakyatnya miskin. Sementara, Maroko dan Yordania merupakan negara minim sumber alam, tapi rakyatnya relatif lebih baik. Apalagi, tuduhan kepada para presiden terguling dan rezimnya hampir sama: salah kelola negara dan korupsi. Kedua hal inilah yang telah menyebabkan rakyat jadi miskin dan menderita.

Revolusi di Timur Tengah, dengan begitu, telah memberi banyak pelajaran kepada kita tentang hakikat kekuasaan. Yakni, kekuasaan harus untuk rakyat. Rakyat tidak begitu peduli dengan bentuk negara, apakah republik/demokrasi ataukah kerajaan.


Yang penting bagai rakyat kebanyakan adalah jaminan keadilan, kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, keamanan, jaminan hari tua, dan seterusnya. Sistem demokrasi bukannya tidak penting, asal tidak ada rekayasa. Namun, kekuasaan lewat demokrasi harus justru menyejahterakan rakyat. []


*REPUBLIKA (19/3/12)

Mengapa Kita Harus Mukhoyam ?


Diposkan oleh DEPUTI OLAHRAGA DAN KEPANDUAN DPD PKS Samarinda

Assalaamu’alaikum wr wb
Ikhwah Fillah,

Semoga hari ini Antum bekerja dan berkarya dengan semangat dan tentunya senantiasa mengharapkan ridho Allah SWT.
Bagaimana persiapan mukhayyam Antum & binaan? Semoga Waktu, Fisik, Mental dan persyaratan lainnya sudah Antum siapkan semuanya, sehingga pada waktunya semua bisa berangkat.

Semoga para istri juga dapat secara aktif mendorong para suaminya untuk ikut dalam ‘rihlah tahunan’ ini untuk menjadi para ‘pengembara’.

Mengarungi Samudera Kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan

setiap tetes peluh dan darah
tak akan sirna ditelan masa
segores luka di jalan Allah
kan menjadi saksi perjuangan

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk ikut serta secara aktif dalam agenda mukhayam yang menjadi salah satu perangkat tarbiyah.
Bagi Antum yang sedang sakit, semoga Allah SWT memberikan kesembuhan, dan bisa mengikuti agenda mukhayam ini sesuai dengan jadwalnya masing-masing.

Jika di antara Antum ada yang mau sharing mengenai manfaat/pengalaman mukhayam, dipersilakan….
Mari kita siapkan ruhiyah kita dengan memperbanyak tilawah dan mental kita dengan mendengarkan nasyid-nasyid perjuangan…

Wassalamu’alaikum wr wb

Mengapa Kita Harus Mukhoyam ?
Diposkan oleh DEPUTI OLAHRAGA DAN KEPANDUAN

1.MUKHOYYAM MERUPAKAN SARANA TARBIYAH
Manusia terdiri dari 3 unsur dasar yaitu: akal, ruh dan fisik. Pembinaan manusia seutuhnya menemukan kesempurnaannya apabila melingkupi ketiga unsur tersebut. Tarbiyah Islamiyah harus mencakup tarbiyah fikriyah, tarbiyah ruhiyah dan tarbiyah jasadiyah. Ketiganya harus saling mengisi dan melengkapi. Berbeda dengan sarana tarbiyah yang lain yang mencakup satu atau dua aspek, mukhoyyam mencakup ketiga aspek tersebut di atas, meskipun aspek jasadiyah lebih dominan terutama pada jenjang-jenjang awal.
Hal ini berarti Mukhoyyam sama kedudukannya dengan sarana tarbiyah yang lain dan wajib dilaksanakan dalam proses tarbiyah, hanya berbeda fungsi, muatan dan teknis pelaksanaannya. Usrah, halaqah, tatsqif merupakan kewajiban pekanan. Daurah, ta'lim, mabit dan rihlah merupakan kewajiban bulanan atau beberapa bulanan. Sedangkan mukhoyyam merupakan kewajiban tahunan.
"Mukhoyyam tidak bisa digantikan oleh perangkat tarbiyah lainnya. Sepanjang sejarah jamaah, mukhoyyam merupakan perangkat yang sangat menonjol dan selalu dibutuhkan oleh perangkat tarbiyah lainnya". Bahkan mukhoyyam disebut oleh para masyayikh sebagai mukammilut tarbiyah karena menyempurnakan perangkat-perangkat tarbiyah lainya.
Sebagai sarana tarbiyah mukhoyyam berfungsi sebagai: Sarana tajammu', tarbiyah dan tadribah kader dengan mukhoyyam para kader dapat berkumpul untuk berinteraksi, saling mengenal, saling memahami, bekerja sama dan saling menolong. Para peserta juga mendapatkan shibghah islami, melatih disiplin, melatih berbagai ketrampilan maupun keahlian yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kondisi-kondisi tertentu.

2.MUKHOYYAM ENAK DIIKUTI DAN PERLU
Mukhoyyam bukan hanya kewajiban, tetapi menjadi kebutuhan yang enak dan perlu diikuti para kader-kader karena nilai-nilai positif yang didapat di dalamnya, di antaranya adalah:
a.Rekreatif
Latar belakang mukhoyyam adalah kelompok rihlah sehingga syarat muatan rihlah, hiburan dan penyegaran
b.Edukatif
Mukhoyyam mengandung aspek-aspek pendidikan berupa aspek afektif (pengetahuan), aspek kognitif (sikap) dan psikomotorik (perilaku). Instruktur mukhoyyam sudah lulus diklat TFT Pandu Keadilan, mengusai teori dan mempunyai fisik yang teruji. Mukhoyyam bukan perploncoan. Mukhoyyam juga tidak dengan 'iqab (hukuman).
c.Mengeratkan ukhuwwah
Mukhoyyam bukan sekedar berkumpul, tetapi menjalin simpul-simpul ukhuwwah sesama peserta di dalam maupun di luar regu / kelompok pembinaannya.
d.Menyehatkan
Mukhoyyam menyehatkan akal, fisik dan ruh. Mukhoyyam merupakan shibghah dan stimulan agar para peserta menindaklanjuti dengan pembiasaan muatan-muatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mukhoyyam juga enak dan aman diikuti karena merupakan prosedur standar pengamanan disetiap mata acara. Untuk menjamin kesehatan peserta, panitia juga harus selalu menyertakan tim medis (dokter dan asisten) sepanjang acara, termasuk ketika longmarch. Mukhoyyam merupakan hasil kajian yang panjang dengan masukan dari berbagai pihak dan mengalami beberapa kali penyempurnaan.

Pada akhirnya Mukhoyyam akan menghasilkan kader yang cerdas, bertaqwa, sehat, bugar, kuat, trampil, peka sosial, mampu membela diri sendiri, membela orang lain dan mempunyai daya juang yang tinggi untuk menegakkan kebenaran kapanpun dan di manapun berada.
Oleh karena itu Mukhoyyam merupakan kegiatan yang sangat penting karena pada akhirnya semua ibadah dan kewajiban manusia tidak akan dapat tertunaikan secara sempurna kecuali dengan keimanan, pengetahuan, ketaqwaan dan kekuatan fisik yang prima.

KAPAN LAGI KITA MERASAKAN MUKHOYYAM KALAU TIDAK SEKARANG, JANGAN SAMPAI KITA BELUM PERNAH MERASAKAN MUKHOYYAM SELAMA HIDUP KITA..... AYO....

Berita Terpopuler

DPW PKS KALTIM

Tahukah Kita

Renungan & Hikmah

Bidpuan DPC ULU

Dapur Bidpuan Samarinda Ulu


Fraksi DPRD Smd ( Oleh : Utomo Puji )

 
© Copyright PKS Samarinda Ulu 2012 | Design by PKS TEMPLATE | Powered by Blogger.com.