BERITA TERKINI :
Berita Terbaru
Berita Terhangat
DPD PKS Samarinda
Fiqh & Syariah
Keluarga Sakinah
Kiprah DPC Samarinda Ulu
DPRD Provinsi KALTIM
Tausiyah dari Ustadz Kita
Opini Kiriman Pembaca
Kolom Kesehatan ( Akh Haris )
4/25/2012
Samarinda-Sabtu, (21/4) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan Diklat Pengamanan se-KALTIM selama dua hari di Kebun Raya Samarinda. Kegiatan yang diikuti sekitar 80 peserta utusan DPD PKS se-KALTIM tersebut diisi oleh Instruktur Departemen Pengamanan PKS Pusat.
Informasi dari panitia, kegiatan ini akan rutin dilakukan, mengingat PKS adalah Partai Besar dan akan berkontribusi dalam Pengamanan PILKADA dan PILEG yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS KALTIM Masykur Sarmian yang menghadiri dan membuka kegiatan Pelatihan Pengamanan tersebut.
“Kegiatan Diklat Pengamanan ini merupakan salah satu progam kerja PKS Pusat yang diturunkan ke masing-masing DPW untuk diteruskan ke setiap DPD. PKS yang secara nasional mentargetkan meraih tiga besar dalam pemilu 2014 nanti, menjadikan kegiatan ini sangat penting sekali untuk rutin dilaksanakan,” ungkap Masykur.
Beliau menyebutkan, target PKS menjadi tiga besar dalam pemilu 2014 tersebut maksudnya bukan sekedar diurutan ke tiga, tetapi bisa juga posisi satu atau meraih posisi dua besar. Untuk itu, PKS KALTIM berperan aktif mensukseskan pelaksanaan PILGUB yang akan dilaksanakan tahun 2013. “PKS KALTIM berharap pelaksanaan PILGUB tahun 2013 nanti akan berjalan dengan sukses dan aman. Karena itu PKS KALTIM akan ikut serta mensukseskan pelaksanaan PILGUB tersebut” pungkas Masykur.
Adakan Diklat Pengamanan se-KALTIM, PKS Siap Amankan PILGUB 2013
25/04/12
Samarinda-Sabtu, (21/4) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan Diklat Pengamanan se-KALTIM selama dua hari di Kebun Raya Samarinda. Kegiatan yang diikuti sekitar 80 peserta utusan DPD PKS se-KALTIM tersebut diisi oleh Instruktur Departemen Pengamanan PKS Pusat.
Informasi dari panitia, kegiatan ini akan rutin dilakukan, mengingat PKS adalah Partai Besar dan akan berkontribusi dalam Pengamanan PILKADA dan PILEG yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS KALTIM Masykur Sarmian yang menghadiri dan membuka kegiatan Pelatihan Pengamanan tersebut.
“Kegiatan Diklat Pengamanan ini merupakan salah satu progam kerja PKS Pusat yang diturunkan ke masing-masing DPW untuk diteruskan ke setiap DPD. PKS yang secara nasional mentargetkan meraih tiga besar dalam pemilu 2014 nanti, menjadikan kegiatan ini sangat penting sekali untuk rutin dilaksanakan,” ungkap Masykur.
Beliau menyebutkan, target PKS menjadi tiga besar dalam pemilu 2014 tersebut maksudnya bukan sekedar diurutan ke tiga, tetapi bisa juga posisi satu atau meraih posisi dua besar. Untuk itu, PKS KALTIM berperan aktif mensukseskan pelaksanaan PILGUB yang akan dilaksanakan tahun 2013. “PKS KALTIM berharap pelaksanaan PILGUB tahun 2013 nanti akan berjalan dengan sukses dan aman. Karena itu PKS KALTIM akan ikut serta mensukseskan pelaksanaan PILGUB tersebut” pungkas Masykur.
4/25/2012
Oleh : Bang Sani , Ketua DPC PKS Samarinda Ulu
Provinsi Kalimantan Timur memiliki wilayah paling luas di Indonesia (11% dari total luas wilayah Indonesia), dan dianugerahi sumber daya alam yang berlimpah ruah. Tetapi dari data-data yang disajikan oleh Gubernur pada Rapat Kerja Gubernur ke IV, menunjukkan bahwa dalam hal pertumbuhan ekonomi di pulau Kalimantan, Kaltim masih menempati urutan terbawah dibandingkan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. (Di sampaikan Gubernur Pada rapat kerja Gubernur ke IV di Samarinda pada 27 September 2010.)
Pertanyaannya adalah mampukah Kalimantan Timur bangkit ? “Kita harus membangun tata kelola pemerintahan yang kredibel, Jujur dan professional agar masyarakat Kaltim percaya dan bangga menjadi warga Kaltim. Tentu Kita semua berharap tata pola pembangunan di Kaltim tidak sekedar program-program besar yang sulit terealisasi serta hanya berorientasi pada target Proyek, tetapi lebih dari itu di perlukan perencanaan matang yang tepat sasaran dan tujuan utamanya adalah peningkatan kesejahteraan warga Kaltim. Dengan cara ini, investasi yang membangun dan mengelola kekayaan alam Kaltim lebih bermanfaat demi mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat. Untuk itu di butuhkan Pemimpin Kaltim kedepan yang mampu menginterpertasikan ide-ide besar dengan pertumbuhan nilai kesejahteraan rakyat kalimantan Timur.
Siapa yang tidak kenal Hadi Mulyadi ? , di seluruh Kota/kab hingga pelosok daerah terpencil mengenal baik sosok ini. Mungkin barangkali hanya warga yang belum ikut Pilkada 2008 dan penduduk baru yang belum mengenal Beliau. Hadi Mulyadi adalah Tokoh Masyarakat Kalimantan Timur yang telah di kenal luas. Ajang Pemilihan Kepala Daerah KALTIM 2008 membuat Beliau sangat di kenal oleh seluruh Warga Kaltim. Bahkan saat itu lebih dari 100.845 (45,07 %) suara yang diraih. Tentu ini modal Popularitas yang cukup besar. Walaupun masih relatif muda bila di bandingkan dengan umur kebanyakan Politisi,beliau juga memiliki kemampuan matang dan sangat mumpuni.
Hadi Mulyadi di kenal sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim yang bersahabat dan murah senyum. Beliau adalah seorang ulama, guru, dosen, olahragawan, seniman dan politikus yang handal dan jujur. Sepak terjang di dunia politik Hadi Mulyadi di kenal sebagai Politisi yang Bersih dan sangat memperhatikan masalah-masalah sosial masyarakat. Beliau bahkan menerima para pendemo yang menentang kenaikan harga BBM di depan kantor DPRD, dan Beliau menyampaikan dukungan penuh terhadap aspirasi itu. PKS sendiri sebagai rumah politiknya menyuarakan hal yang sama.
Hadi Mulyadi adalah figur yang di terima di semua lapisan struktural PKS Kalimantan Timur. Jika kelak Hadi Mulyadi secara resmi ditugaskan untuk berperan jauh lebih tinggi dari amanah sebelumnya oleh “Almamater Politiknya”, maka dapat dipredeksi mesin PKS akan bekerja dengan solid.
Kekuatan Mesin Politik PKS tahun 2012 menjadi bahan perhitungan tersendiri dan tidak dapat di anggap remeh (seperti dulu;2008 ). Dalam lima tahun ini Kader-kader PKS yang militan tersebar di seluruh pelosok Kalimantan Timur hingga di perbatasan berhasil membuat lompatan suara yang menggembirakan. Mereka bekerja tanpa pamrih dan sanggup bekerja siang malam mengusung hasil keputusan bersama. Bekerja bukan untuk dunia ansih tetapi di dorong oleh semangat ingin menyebarkan seluas-luasnya kebaikan di masyarakat.
Di semua Kabupaten/Kota terdapat puluhan Anggota Legislatif dari PKS. Di banyak kabupaten/Kota telah banyak kader-kader PKS yang menjadi Walikota/Bupati/Wakil Walikota/wakil Bupati. Kemenangan demi kemenangan di raih saat Pilwali/Pilbup seolah-olah menjadi signal kemenangan di Pemilihan lain yang lebih besar di depan. Suka atau tidak suka “kacamata” untuk memandang PKS di era Pilgub 2008 harus ditanggalkan. Dengan rendah hati saya mengajak mari gunakan “Kacamata” baru untuk memandang PKS di tahun 2012. Kalau enggan menggantinya pun tidak jadi masalah bagi saya, karena kenyataan di depan akan membuktikan kebenaran dengan sendirinya.
Dengan gambaran nyata diatas tak bisa di pungkiri lagi, PKS dikalimantan Timur Semakin tahun semakin jauh bertambah kuat dan memiliki basis masa yang menjalar hingga ke akar rumput. Stigma dekade awal yang beranggapan bahwa PKS hanya di kenal dikalangan menengah menjadi terbantahkan dengan gejala mobilitas sosial yang sulit di elakkan. Beberapa kali dan teramat sering PKS Kaltim mengadakan berbagai acara yang di hadiri ribuan bahkan puluhan ribu orang, tidak dengan iming-iming uang saku dan tanpa “magnet” berupa hiburan artis ibu Kota. Setidaknya ini menjadi cerminan kedekatan hubungan PKS dengan masyarakat luas yang terdiri dari berbagai agama, suku, dan golongan. Bagi Hadi Mulyadi Pelayanan Pemerintah itu harus dapat di nikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, apapun agama, suku dan golongannya.
Beliau adalah Putra Asli Kalimantan. Beliau juga menjadi Pembina KBBKT (Kerukuan Bubuhan Banjar Propinsi Kalimantan Timur), juga menjadi Penasehat KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) Propinsi Kalimantan Timur. Beliau juga menghadiri beberapa acara pagelaran Wayang kulit yang di selenggarakan Paguyuban-Paguyuban Jawa dan ikut bersama-sama menonton wayang, tidak jarang Beliau bertanya tentang sifat dan watak para Tokoh Wayang yang bisa di jadikan pelajaran dalam kehidupan nyata.
Menurut Hadi Mulyadi Bekerja itu juga bernilai ibadah jika di niatkan untuk kebaikan orang banyak, maka atas dasar itulah seharusnya setiap pemimpin memandang tugas dan tanggung jawabnya. seperti prinsip “Rahmatan lilalamin ( menyampaikan rahmat/kasih sayang pada seluruh alam)”. Mungkin dengan prinsip ini Beliau bekerja dan berusaha. Barangkali dengan cara ini pula Hadi Mulyadi menjadi sosok yang relatif di terima di berbagai lapisan dan golongan.
Jadilah seperti Embun...
Sejuk karena kerendahan hati...
Tidak pernah berhenti meneteskan diri...
Yakin dan percaya dengan kelembutannya ia bisa menembus batu dan hati...
Kebeningannya lambang ketulusan diri......
Kebersihannya pertanda hati yang suci...
Embun , By Hadi Mulyadi & Anis Matta, Smd, Maret 2010
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Biodata H.Hadi Mulyadi,S.Si,M.Si
Nama
H. Hadi Mulyadi, S.Si, M.Si
Tempat/Tgl Lahir
Samarinda, 9 Mei 1968
Alamat
Jl. Juanda 7C No.29 Samarinda
Agama
Islam
Perkerjaan:
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur 2009-2014
Istri:
Hj. Erni Makmur
Anak:
1. Usamah Saifurrahman (Alm)
2. Khaulah Karimah
3. Muhammad Al-Fatih
4. Muhammad Ibrahim Khalil
5. Ahmad Ismail Yasin
Riwayat Pendidikan:
1. TK Dharma Bahagia Samarinda (1974)
2. SDN 014 Samarinda (1981)
3. SMPN 1 Samarinda (1984)
4. SMAN 2 Samarinda (1987)
5. FMIPA Unhas Ujung Pandang (1995)
6. Magister Sains Ilmu Ekonomi Unhas(2004)
Riwayat Pekerjaan:
1. Pengajar Bimbel Al-Kalam Ujung Padang
2. Pengajar Bimbel Jakarta Intensive Learning Course (JILC) Ujung Padang
3. Pengajar Bimbel Eureka Ujung Pandang
4. Pengajar Bimbel Bina Muslim Cendekia (BMC) Ujung Pandang
5. Pengajar Pondok Pesantren Darul Aman Ujung Pandang.
6. Pengajar SMU M I Samarinda
7. Asisten Kalkulus TPB Unhas Ujung Padang
8. Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cordova Samarinda.
9. Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia Ujung Padang
10. Dosen Fakultas Pertanian Universitas ’45 Ujung Padang
11. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda
12. Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STIMIK) Widya Cipta Dharma Samarinda
13. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Samarinda
14. Dosen S-1 PIN (Pemerintahan Integratif) Samarinda.
15. Dosen Politeknik Negeri Samarinda.
16. Trainer Lembaga Manajemen Trusco Samarinda
17. Ketua Komisi 1 DPRD Kaltim Periode 2004/2007
Riwayat Organisasi ;
1. Pengurus IRMA Masjid Al-Ma’ruf Samarinda
2. Pengurus Himpunan Mahasiswa Matematika FMIPA Universitas Makasar
3. Pengurus Senat Mahasiswa FMIPA Universitas Makasar
4. Pengurus Mahasiswa Pecinta Musholla (MPM) Universitas Makasar
5. Wakil Ketua Lembaga Studi dan Dakwah Islam Ar-Rahmah Makassar
6. Ketua Biro Pendidikan dan Dakwah Al-Ishlah Samarinda
7. Sekretaris Umum Partai Keadilan Propinsi Kalimantan Timur
8. Wakil Ketua Panitia Pemilihan Daerah (PPD) Kaltim
9. Sekretaris Umum Partai Keadilan Propinsi Kalimantan Timur
10. Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Propinsi Kalimantan Timur
11. Ketua Wilayah Dakwah Kalimantan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera
12. Pembina Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) CORDOVA Samarinda
13. Pembina KBBKT (Kerukuan Bubuhan Banjar Propinsi Kalimantan Timur)
14. Penasehat KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) Propinsi Kalimantan Timur
Mata Kuliah Yang Diajarkan
1. Matematika Dasar / kalkulus
2. Statistik
3. Aljabar Linier
4. Analisa Numerik
5. Teknik Pidato
6. Model Matematik
7. Matematika Ekonomi
8. Matematika Teknik
Ketua DPC PKS Samarinda Ulu ; Mengapa harus Hadi Mulyadi ???
Oleh : Bang Sani , Ketua DPC PKS Samarinda Ulu
Provinsi Kalimantan Timur memiliki wilayah paling luas di Indonesia (11% dari total luas wilayah Indonesia), dan dianugerahi sumber daya alam yang berlimpah ruah. Tetapi dari data-data yang disajikan oleh Gubernur pada Rapat Kerja Gubernur ke IV, menunjukkan bahwa dalam hal pertumbuhan ekonomi di pulau Kalimantan, Kaltim masih menempati urutan terbawah dibandingkan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. (Di sampaikan Gubernur Pada rapat kerja Gubernur ke IV di Samarinda pada 27 September 2010.)
Pertanyaannya adalah mampukah Kalimantan Timur bangkit ? “Kita harus membangun tata kelola pemerintahan yang kredibel, Jujur dan professional agar masyarakat Kaltim percaya dan bangga menjadi warga Kaltim. Tentu Kita semua berharap tata pola pembangunan di Kaltim tidak sekedar program-program besar yang sulit terealisasi serta hanya berorientasi pada target Proyek, tetapi lebih dari itu di perlukan perencanaan matang yang tepat sasaran dan tujuan utamanya adalah peningkatan kesejahteraan warga Kaltim. Dengan cara ini, investasi yang membangun dan mengelola kekayaan alam Kaltim lebih bermanfaat demi mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat. Untuk itu di butuhkan Pemimpin Kaltim kedepan yang mampu menginterpertasikan ide-ide besar dengan pertumbuhan nilai kesejahteraan rakyat kalimantan Timur.
Siapa yang tidak kenal Hadi Mulyadi ? , di seluruh Kota/kab hingga pelosok daerah terpencil mengenal baik sosok ini. Mungkin barangkali hanya warga yang belum ikut Pilkada 2008 dan penduduk baru yang belum mengenal Beliau. Hadi Mulyadi adalah Tokoh Masyarakat Kalimantan Timur yang telah di kenal luas. Ajang Pemilihan Kepala Daerah KALTIM 2008 membuat Beliau sangat di kenal oleh seluruh Warga Kaltim. Bahkan saat itu lebih dari 100.845 (45,07 %) suara yang diraih. Tentu ini modal Popularitas yang cukup besar. Walaupun masih relatif muda bila di bandingkan dengan umur kebanyakan Politisi,beliau juga memiliki kemampuan matang dan sangat mumpuni.
Hadi Mulyadi di kenal sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim yang bersahabat dan murah senyum. Beliau adalah seorang ulama, guru, dosen, olahragawan, seniman dan politikus yang handal dan jujur. Sepak terjang di dunia politik Hadi Mulyadi di kenal sebagai Politisi yang Bersih dan sangat memperhatikan masalah-masalah sosial masyarakat. Beliau bahkan menerima para pendemo yang menentang kenaikan harga BBM di depan kantor DPRD, dan Beliau menyampaikan dukungan penuh terhadap aspirasi itu. PKS sendiri sebagai rumah politiknya menyuarakan hal yang sama.
Hadi Mulyadi adalah figur yang di terima di semua lapisan struktural PKS Kalimantan Timur. Jika kelak Hadi Mulyadi secara resmi ditugaskan untuk berperan jauh lebih tinggi dari amanah sebelumnya oleh “Almamater Politiknya”, maka dapat dipredeksi mesin PKS akan bekerja dengan solid.
Kekuatan Mesin Politik PKS tahun 2012 menjadi bahan perhitungan tersendiri dan tidak dapat di anggap remeh (seperti dulu;2008 ). Dalam lima tahun ini Kader-kader PKS yang militan tersebar di seluruh pelosok Kalimantan Timur hingga di perbatasan berhasil membuat lompatan suara yang menggembirakan. Mereka bekerja tanpa pamrih dan sanggup bekerja siang malam mengusung hasil keputusan bersama. Bekerja bukan untuk dunia ansih tetapi di dorong oleh semangat ingin menyebarkan seluas-luasnya kebaikan di masyarakat.
Di semua Kabupaten/Kota terdapat puluhan Anggota Legislatif dari PKS. Di banyak kabupaten/Kota telah banyak kader-kader PKS yang menjadi Walikota/Bupati/Wakil Walikota/wakil Bupati. Kemenangan demi kemenangan di raih saat Pilwali/Pilbup seolah-olah menjadi signal kemenangan di Pemilihan lain yang lebih besar di depan. Suka atau tidak suka “kacamata” untuk memandang PKS di era Pilgub 2008 harus ditanggalkan. Dengan rendah hati saya mengajak mari gunakan “Kacamata” baru untuk memandang PKS di tahun 2012. Kalau enggan menggantinya pun tidak jadi masalah bagi saya, karena kenyataan di depan akan membuktikan kebenaran dengan sendirinya.
Dengan gambaran nyata diatas tak bisa di pungkiri lagi, PKS dikalimantan Timur Semakin tahun semakin jauh bertambah kuat dan memiliki basis masa yang menjalar hingga ke akar rumput. Stigma dekade awal yang beranggapan bahwa PKS hanya di kenal dikalangan menengah menjadi terbantahkan dengan gejala mobilitas sosial yang sulit di elakkan. Beberapa kali dan teramat sering PKS Kaltim mengadakan berbagai acara yang di hadiri ribuan bahkan puluhan ribu orang, tidak dengan iming-iming uang saku dan tanpa “magnet” berupa hiburan artis ibu Kota. Setidaknya ini menjadi cerminan kedekatan hubungan PKS dengan masyarakat luas yang terdiri dari berbagai agama, suku, dan golongan. Bagi Hadi Mulyadi Pelayanan Pemerintah itu harus dapat di nikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, apapun agama, suku dan golongannya.
Beliau adalah Putra Asli Kalimantan. Beliau juga menjadi Pembina KBBKT (Kerukuan Bubuhan Banjar Propinsi Kalimantan Timur), juga menjadi Penasehat KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) Propinsi Kalimantan Timur. Beliau juga menghadiri beberapa acara pagelaran Wayang kulit yang di selenggarakan Paguyuban-Paguyuban Jawa dan ikut bersama-sama menonton wayang, tidak jarang Beliau bertanya tentang sifat dan watak para Tokoh Wayang yang bisa di jadikan pelajaran dalam kehidupan nyata.
Menurut Hadi Mulyadi Bekerja itu juga bernilai ibadah jika di niatkan untuk kebaikan orang banyak, maka atas dasar itulah seharusnya setiap pemimpin memandang tugas dan tanggung jawabnya. seperti prinsip “Rahmatan lilalamin ( menyampaikan rahmat/kasih sayang pada seluruh alam)”. Mungkin dengan prinsip ini Beliau bekerja dan berusaha. Barangkali dengan cara ini pula Hadi Mulyadi menjadi sosok yang relatif di terima di berbagai lapisan dan golongan.
Jadilah seperti Embun...
Sejuk karena kerendahan hati...
Tidak pernah berhenti meneteskan diri...
Yakin dan percaya dengan kelembutannya ia bisa menembus batu dan hati...
Kebeningannya lambang ketulusan diri......
Kebersihannya pertanda hati yang suci...
Embun , By Hadi Mulyadi & Anis Matta, Smd, Maret 2010
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Biodata H.Hadi Mulyadi,S.Si,M.Si
Nama
H. Hadi Mulyadi, S.Si, M.Si
Tempat/Tgl Lahir
Samarinda, 9 Mei 1968
Alamat
Jl. Juanda 7C No.29 Samarinda
Agama
Islam
Perkerjaan:
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur 2009-2014
Istri:
Hj. Erni Makmur
Anak:
1. Usamah Saifurrahman (Alm)
2. Khaulah Karimah
3. Muhammad Al-Fatih
4. Muhammad Ibrahim Khalil
5. Ahmad Ismail Yasin
Riwayat Pendidikan:
1. TK Dharma Bahagia Samarinda (1974)
2. SDN 014 Samarinda (1981)
3. SMPN 1 Samarinda (1984)
4. SMAN 2 Samarinda (1987)
5. FMIPA Unhas Ujung Pandang (1995)
6. Magister Sains Ilmu Ekonomi Unhas(2004)
Riwayat Pekerjaan:
1. Pengajar Bimbel Al-Kalam Ujung Padang
2. Pengajar Bimbel Jakarta Intensive Learning Course (JILC) Ujung Padang
3. Pengajar Bimbel Eureka Ujung Pandang
4. Pengajar Bimbel Bina Muslim Cendekia (BMC) Ujung Pandang
5. Pengajar Pondok Pesantren Darul Aman Ujung Pandang.
6. Pengajar SMU M I Samarinda
7. Asisten Kalkulus TPB Unhas Ujung Padang
8. Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cordova Samarinda.
9. Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia Ujung Padang
10. Dosen Fakultas Pertanian Universitas ’45 Ujung Padang
11. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda
12. Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STIMIK) Widya Cipta Dharma Samarinda
13. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Samarinda
14. Dosen S-1 PIN (Pemerintahan Integratif) Samarinda.
15. Dosen Politeknik Negeri Samarinda.
16. Trainer Lembaga Manajemen Trusco Samarinda
17. Ketua Komisi 1 DPRD Kaltim Periode 2004/2007
Riwayat Organisasi ;
1. Pengurus IRMA Masjid Al-Ma’ruf Samarinda
2. Pengurus Himpunan Mahasiswa Matematika FMIPA Universitas Makasar
3. Pengurus Senat Mahasiswa FMIPA Universitas Makasar
4. Pengurus Mahasiswa Pecinta Musholla (MPM) Universitas Makasar
5. Wakil Ketua Lembaga Studi dan Dakwah Islam Ar-Rahmah Makassar
6. Ketua Biro Pendidikan dan Dakwah Al-Ishlah Samarinda
7. Sekretaris Umum Partai Keadilan Propinsi Kalimantan Timur
8. Wakil Ketua Panitia Pemilihan Daerah (PPD) Kaltim
9. Sekretaris Umum Partai Keadilan Propinsi Kalimantan Timur
10. Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Propinsi Kalimantan Timur
11. Ketua Wilayah Dakwah Kalimantan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera
12. Pembina Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) CORDOVA Samarinda
13. Pembina KBBKT (Kerukuan Bubuhan Banjar Propinsi Kalimantan Timur)
14. Penasehat KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) Propinsi Kalimantan Timur
Mata Kuliah Yang Diajarkan
1. Matematika Dasar / kalkulus
2. Statistik
3. Aljabar Linier
4. Analisa Numerik
5. Teknik Pidato
6. Model Matematik
7. Matematika Ekonomi
8. Matematika Teknik
4/24/2012
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002 (atau tanggal 9 Jumadil 'Ula 1423 H untuk tahun hijriah) dan merupakan kelanjutan dari Partai Keadilan (PK) yang didirikan di Jakarta pada 20 Juli 1998 (atau 26 Rabi'ul Awwal 1419 H) [1]. Pada 20 Juli 1998 PKS berdiri dengan nama awal Partai Keadilan (disingkat PK) [2] dalam sebuah konferensi pers di Aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Presiden (ketua) partai ini adalah Nurmahmudi Isma'il.
Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Isma'il (saat itu presiden partai) sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Hidayat Nur Wahid yang terpilih pada 21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan partai Islam (PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI, PSII 1905) menggelar acara sarasehan dan silaturahmi partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen UUD 1945. Akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya batas minimum keikut sertaan parpol pada pemilu selanjutnya (electoral threshold) dua persen, maka PK harus mengubah namanya untuk dapat ikut kembali di Pemilu berikutnya. Pada 2 Juli 2003, Partai Keadilan Sejahtera (PK Sejahtera) menyelesaikan seluruh proses verifikasi Departemen Kehakiman dan HAM (Depkehham) di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (setingkat Propinsi) dan Dewan Pimpinan Daerah (setingkat Kabupaten/Kota). Sehari kemudian, PK bergabung dengan PKS dan dengan penggabungan ini, seluruh hak milik PK menjadi milik PKS, termasuk anggota dewan dan para kadernya. Dengan penggabungan ini maka PK (Partai Keadilan) resmi berubah nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
Setelah Pemilu 2004, Hidayat Nur Wahid (Presiden PKS yang sedang menjabat) kemudian terpilih sebagai ketua MPR masa bakti 2004-2009 dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro I PKS pada 26 - 29 Mei 2005 di Jakarta, Tifatul Sembiring terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode 2005-2010. Seperti Nurmahmudi Isma'il dan Hidayat Nur Wahid disaat Tifatul Sembiring dipercaya oleh Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Indonesia ke 6 sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Maka estafet kepemimpinan pun berpindah ke Luthfi Hasan Ishaq sebagai pjs Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro PKS II pada 16 - 20 Juni 2010 di Jakarta, Luthfi Hasan Ishaaq terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode 2010-2015. Jum'at 20 April 2012 Genap Sudah Partai Keadilan Sejahtera berusia 14 Tahun. Sebagai Partai yang terlahir dari rahim Reformasi, PKS telah dan akan konsisten membela dan menyuarakan aspirasi jutaan Rakyat Indonesia dari semenjak kelahirannya sampai saat ini. PKS tegas menyatakan ada penyimpangan di Kasus Century, Mafia Pajak dan terakhir MENOLAK Penaikan harga BBM bersubsidi.
PKS di usianya yang masih muda, akan tetap Bekerja dalam ke bhinekaan demi kejayaan bangsa. Kami akan terus berbakti untuk pertiwi, seluruh kader-kader PKS di seluruh penjuru tanah air bahkan di berbagai negeri akan terus bekerja tanpa kenal lelah. Memberi semua potensi, berbagi kepeduliaan, menegaskan harapan itu masih ada.
Ketua DPC PKS Samarinda Ulu : Mari kita Syukuri pertambahan umur PKS menjadi 14 Tahun, dengan wujud kerja keras untuk melayani masyarakat dan Bangsa
24/04/12
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002 (atau tanggal 9 Jumadil 'Ula 1423 H untuk tahun hijriah) dan merupakan kelanjutan dari Partai Keadilan (PK) yang didirikan di Jakarta pada 20 Juli 1998 (atau 26 Rabi'ul Awwal 1419 H) [1]. Pada 20 Juli 1998 PKS berdiri dengan nama awal Partai Keadilan (disingkat PK) [2] dalam sebuah konferensi pers di Aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Presiden (ketua) partai ini adalah Nurmahmudi Isma'il.
Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Isma'il (saat itu presiden partai) sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Hidayat Nur Wahid yang terpilih pada 21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan partai Islam (PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI, PSII 1905) menggelar acara sarasehan dan silaturahmi partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen UUD 1945. Akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya batas minimum keikut sertaan parpol pada pemilu selanjutnya (electoral threshold) dua persen, maka PK harus mengubah namanya untuk dapat ikut kembali di Pemilu berikutnya. Pada 2 Juli 2003, Partai Keadilan Sejahtera (PK Sejahtera) menyelesaikan seluruh proses verifikasi Departemen Kehakiman dan HAM (Depkehham) di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (setingkat Propinsi) dan Dewan Pimpinan Daerah (setingkat Kabupaten/Kota). Sehari kemudian, PK bergabung dengan PKS dan dengan penggabungan ini, seluruh hak milik PK menjadi milik PKS, termasuk anggota dewan dan para kadernya. Dengan penggabungan ini maka PK (Partai Keadilan) resmi berubah nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
Setelah Pemilu 2004, Hidayat Nur Wahid (Presiden PKS yang sedang menjabat) kemudian terpilih sebagai ketua MPR masa bakti 2004-2009 dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro I PKS pada 26 - 29 Mei 2005 di Jakarta, Tifatul Sembiring terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode 2005-2010. Seperti Nurmahmudi Isma'il dan Hidayat Nur Wahid disaat Tifatul Sembiring dipercaya oleh Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Indonesia ke 6 sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Maka estafet kepemimpinan pun berpindah ke Luthfi Hasan Ishaq sebagai pjs Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro PKS II pada 16 - 20 Juni 2010 di Jakarta, Luthfi Hasan Ishaaq terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode 2010-2015. Jum'at 20 April 2012 Genap Sudah Partai Keadilan Sejahtera berusia 14 Tahun. Sebagai Partai yang terlahir dari rahim Reformasi, PKS telah dan akan konsisten membela dan menyuarakan aspirasi jutaan Rakyat Indonesia dari semenjak kelahirannya sampai saat ini. PKS tegas menyatakan ada penyimpangan di Kasus Century, Mafia Pajak dan terakhir MENOLAK Penaikan harga BBM bersubsidi.
PKS di usianya yang masih muda, akan tetap Bekerja dalam ke bhinekaan demi kejayaan bangsa. Kami akan terus berbakti untuk pertiwi, seluruh kader-kader PKS di seluruh penjuru tanah air bahkan di berbagai negeri akan terus bekerja tanpa kenal lelah. Memberi semua potensi, berbagi kepeduliaan, menegaskan harapan itu masih ada.
4/24/2012
Nasehat J Kristiadi untuk PKS
J Kristiadi: PKS Jangan Terjerumus Partai Oportunis
Peneliti senior CSIS J Kristiadi menilai PKS sudah menunjukkan karakternya yang berseberangan dari kebanyakan partai koalisi soal isu BBM kemarin. Akan lebih mulia PKS keluar dari koalisi jika merasa koalisi tak memiliki agenda yang jelas, apalagi harus dikucilkan di atara partai politik lainnya.
"Kalau dia enggak tahan di situ karena tidak jelas agenda-agenda koalisi lalu keluar, engga apa-apa. Malah lebih mulia," ujar Kristiadi usai diskusi panel terkait pemilu dalam Musyawarah Kerja Nasional III, Partai Demokrasi Sejahtera di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Menurut Kristiadi, jika PKS memilih bertahan di dalam dengan memanfaatkan kedudukan, tapi tak sehaluan dengan agenda koalisi akan berdampak buruk baginya. "Itu malah mencemarkan nama PKS yang sudah baik ini yang sudah ada identitas partai yang memiliki kredibilitas," tambahnya. Ketika ditanya apakah sikap PKS yang tetap berada pada jalurnya akan mengganggu efektifitas pemerintah, menurut Kristiadi, hal tersebut dikembalikan kepada sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pilihannya apakah dia mau berbuat nekat sebagai pemimpin atau tidak.
Menyusul sikap PKS yang menolak kenaikan saat paripurna berapa waktu lalu, berimbas di pemerintahan. Ketika SBY mengumpulkan beberapa menterinya di Istana Bogor, semua menteri dari PKS tidak ada yang diundang. *http://www.tribunnews.com/2012/04/17/kristiadi-pks-jangan-terjerumus-partai-oportunis
Peneliti senior CSIS J Kristiadi menilai PKS sudah menunjukkan karakternya yang berseberangan dari kebanyakan partai koalisi soal isu BBM kemarin. Akan lebih mulia PKS keluar dari koalisi jika merasa koalisi tak memiliki agenda yang jelas, apalagi harus dikucilkan di atara partai politik lainnya.
"Kalau dia enggak tahan di situ karena tidak jelas agenda-agenda koalisi lalu keluar, engga apa-apa. Malah lebih mulia," ujar Kristiadi usai diskusi panel terkait pemilu dalam Musyawarah Kerja Nasional III, Partai Demokrasi Sejahtera di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Menurut Kristiadi, jika PKS memilih bertahan di dalam dengan memanfaatkan kedudukan, tapi tak sehaluan dengan agenda koalisi akan berdampak buruk baginya. "Itu malah mencemarkan nama PKS yang sudah baik ini yang sudah ada identitas partai yang memiliki kredibilitas," tambahnya. Ketika ditanya apakah sikap PKS yang tetap berada pada jalurnya akan mengganggu efektifitas pemerintah, menurut Kristiadi, hal tersebut dikembalikan kepada sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pilihannya apakah dia mau berbuat nekat sebagai pemimpin atau tidak.
Menyusul sikap PKS yang menolak kenaikan saat paripurna berapa waktu lalu, berimbas di pemerintahan. Ketika SBY mengumpulkan beberapa menterinya di Istana Bogor, semua menteri dari PKS tidak ada yang diundang. *http://www.tribunnews.com/2012/04/17/kristiadi-pks-jangan-terjerumus-partai-oportunis
4/23/2012
Pada saat kembali dari pelayarannya mencari India, Christoper Colombus di jamu dalam sebuah pesta besar. Pesta itu dipenuhi oleh pembicaraan-pembicaraan seru tentang ditemukannya benua baru. Bagi para petualang samudra sebenarnya tanah yg ditemukan Colombus bukanlah sesuatu yang baru. Namun karena saat itu Colombus menjadi terpandang, berceritalah ia tentang persiapan hingga hal-hal yang menarik yang ia temui saat berlayar. Orang-orang kagum mendengar ceritanya.
Di kejauhan, beberapa orang yang iri mulai berkomentar, “Ah..apa yang istimewa darinya, semua orang juga bisa berlayar dan menemukan benua baru... itu biasa..” Komentar itu kemudian disampaikan oleh seorang sahabat Colombus. Hal ini membuat Colombus tersenyum dan tertarik untuk mematahkan pendapat orang-orang yang iri itu. Ia meminta meja dan telur rebus yang masih utuh kulitnya. Lalu ia menantang, ”Siapa pun yang bisa membuat telur ini berdiri tegak di atas meja, akan mendapatkan semua gelar yang kumiliki dan seluruh harta kekayaanku!” Orang-orang yang iri tadi mengambil tantangan tersebut.
Mereka berusaha menegakkan telur itu di atas meja. Tentu saja tidak ada yang berhasil karena setiap telur di dunia berbentuk elips yang tidak akan mungkin bisa berdiri tegak. Colombus akhirnya maju setelah semuanya menyerah. Ia lalu meretakkan bagian ujung telur tersebut dengan menekannya keras-keras di atas meja. Telur itu tentu saja bisa berdiri tegak dengan ujungnya yang sudah tidak bulat lagi. Namun, reaksi penantang, “Kalau begitu kami juga bisa....” Jawab Colombus, “Lalu mengapa tidak kalian lakukan?” Mungkin ini adalah tabiat manusia yang selalu berkeluh kesah pada tantangan yang belum tentu sangat sulit.
Namun sejurus kemudian menjadi orang yang paling nyaring berkomentar “ah gampang...” setelah melihat orang lain melakukannya. Berkomentar memang mudah apalagi setelah melihat contoh yang dilakukan orang lain. Merasa diri mampu melakukan lebih baik dari orang lain, lebih pintar, lebih juara, menutup semua celah kebaikan orang lain dimata kita. Tidak jarang juga rasa senioritas menjadikan kita merasa lebih unggul, merasa lebih bermanfaat, sehingga kita menjadi orang yang gampang ujub, gampang meremehkan orang lain, padahal kita belum melakukan apa-apa untuk membuktikan hal tersebut. Ingat terkadang yang membedakan pecundang dengan pemenang hanyalah apa yang sudah mereka lakukan, bukan apa yang sudah mereka pikir.
Lakukan Saja
23/04/12
Pada saat kembali dari pelayarannya mencari India, Christoper Colombus di jamu dalam sebuah pesta besar. Pesta itu dipenuhi oleh pembicaraan-pembicaraan seru tentang ditemukannya benua baru. Bagi para petualang samudra sebenarnya tanah yg ditemukan Colombus bukanlah sesuatu yang baru. Namun karena saat itu Colombus menjadi terpandang, berceritalah ia tentang persiapan hingga hal-hal yang menarik yang ia temui saat berlayar. Orang-orang kagum mendengar ceritanya.
Di kejauhan, beberapa orang yang iri mulai berkomentar, “Ah..apa yang istimewa darinya, semua orang juga bisa berlayar dan menemukan benua baru... itu biasa..” Komentar itu kemudian disampaikan oleh seorang sahabat Colombus. Hal ini membuat Colombus tersenyum dan tertarik untuk mematahkan pendapat orang-orang yang iri itu. Ia meminta meja dan telur rebus yang masih utuh kulitnya. Lalu ia menantang, ”Siapa pun yang bisa membuat telur ini berdiri tegak di atas meja, akan mendapatkan semua gelar yang kumiliki dan seluruh harta kekayaanku!” Orang-orang yang iri tadi mengambil tantangan tersebut.
Mereka berusaha menegakkan telur itu di atas meja. Tentu saja tidak ada yang berhasil karena setiap telur di dunia berbentuk elips yang tidak akan mungkin bisa berdiri tegak. Colombus akhirnya maju setelah semuanya menyerah. Ia lalu meretakkan bagian ujung telur tersebut dengan menekannya keras-keras di atas meja. Telur itu tentu saja bisa berdiri tegak dengan ujungnya yang sudah tidak bulat lagi. Namun, reaksi penantang, “Kalau begitu kami juga bisa....” Jawab Colombus, “Lalu mengapa tidak kalian lakukan?” Mungkin ini adalah tabiat manusia yang selalu berkeluh kesah pada tantangan yang belum tentu sangat sulit.
Namun sejurus kemudian menjadi orang yang paling nyaring berkomentar “ah gampang...” setelah melihat orang lain melakukannya. Berkomentar memang mudah apalagi setelah melihat contoh yang dilakukan orang lain. Merasa diri mampu melakukan lebih baik dari orang lain, lebih pintar, lebih juara, menutup semua celah kebaikan orang lain dimata kita. Tidak jarang juga rasa senioritas menjadikan kita merasa lebih unggul, merasa lebih bermanfaat, sehingga kita menjadi orang yang gampang ujub, gampang meremehkan orang lain, padahal kita belum melakukan apa-apa untuk membuktikan hal tersebut. Ingat terkadang yang membedakan pecundang dengan pemenang hanyalah apa yang sudah mereka lakukan, bukan apa yang sudah mereka pikir.
4/23/2012
Insan adalah seorang pemuda yang hidup dalam kesendirian. Ia terlahir sebatang kara, tidak mengetahui siapa bapak, ibu dan keluarganya. Atas izin Alloh SWT ia dapat bertahan hidup hingga saat ini.
Insan mempunyai tiga kawan. Mereka adalah Aman, Banin dan Tsani. Aman adalah kawan yang menyenangkan, sehingga ia sering membersamai Insan hampir disetiap kegiatan. Insan selalu mengajak Aman ketempat-tempat yang ia sukai. Insan dan Aman tinggal satu kost, sehingga dari bangun tidur hingga tidur lagi mereka selalu bertatap muka.
Hubungan mereka sudah bagaikan saudara. Berbeda dengan Banin, ia adalah orang yang sedikit pendiam, ia hanya akan berbicara jika ada yang mengajaknya bicara. Sehingga dalam benak insan, Banin adalah kawan yang biasa saja. Sedangkan terakhir Tsani, dalam pandangan insan adalah orang yang sangat menyebalkan, sehingga Insan tidak memperhatikan Tsani sedikitpun. Suatu saat Insan terlibat sebuah kasus yang mengharuskan Insan berurusan dengan pengadilan.
Ia sangat ketakutan, ia pun sibuk mecari bantuan kemana-mana. Orang yang pertama kali Insan mintai bantuan adalah Aman, tentu saja dia. Setalah Insan menjelaskan permasalahannya kepada Sahabat dekatnya itu, ia sangat yakin Aman mau membantunya. Ternyata tidak semua yang dia yakini itu benar. Insan sangat terkaget mendengar jawaban Aman. Aman mengatakan kepada Insan, Maaf saya tidak bisa membantumu, dan meninggalkan Insan tanpa simpati sedikitpun. Insan sangat menyesal, ia kecewa, ia menganggap Aman sebagai penghianat. Saat senang saja ia mau dekat, tapi di kala susah ia dengan teganya meninggalkannya.
Dengan masih diliputi ketidak percayaan terhadap Aman, Insan mencoba meminta pertolongan kepada temannya, Banin. Dengan sedikit malu bercampur harap ia mengutarakan apa yang sudah menimpa dirinya. Banin mengetahui betul apa yang dirasakan Insan, tapi karena keterbatasaannya, Banin hanya bisa membantu hanya sebatas mengantar sampai pengadilan, setelah itu Banin akan pulang. Walau sedikit kecewa Iman sudah sangat bersyukur, karena memang saat ini ia sudah tidak ada lagi uang, sehingga untuk mencapai pengadilan itu saja, Insan sudah cukup kerepotan. Banin yang pendiam itu menyarankan Insan agar meminta bantuan kepada teman terakhirnya Tsani, seorang teman yang jarang ia sapa terlebih ia kunjungi.
Dengan dipenuhi keraguan dan kekhawatiran, Insan memberanikan diri untuk menemui Tsani yang rumahnya tak jauh dari Rumah Banin. Sesampainya dirumah Tsani, ia melihat Tsani dalam keadan murung dan terlihat sedang ada masalah. Walau demikian ia tetap memberanikan diri untuk mengutarakan apa yang menimpa dirinya. Tak disangka sebelum Insan memberitahukan perihal yang sedang ia alami, Tsani memeluk Insan dengan sangat erat, matanya berkaca-kaca dan dari bibirnya yang bergetar, banin mengucapkan perkataan yang membuat Insan lunglai lemah.
“Saudaraku”, Kata Tsani, aku sudah tahu apa yang menimpa dirimu, aku sangat ingin membantumu dan kau tentu tahu aku sangat bisa membantumu karena Ayahku adalah seorang pengacara yang selalu memenangkan perkara. Tapi satu hal yang membuatku sedih dan mungkin akan membuatmu bertambah duka. Aku sudah menyampaikan perihal yang menimpamua kepada Ayahku, tapi ia mengatakan seandainya dulu Insan dekat dan berbuat baik kepadamu, Tsani, maka dengan senang hati aku akan membantu menyelesaikan kasusnya. Tapi Karena Insan adalah orang yang dulu menjauhimu, bahkan mengejekmu. Aku hanya bisa membantunya sebagaimana apa yang ia lakukan kepadamu. Penyesalan tinggalah penyesalan.
Insan sangat menyesali apa yang telah ia lakukan dulu, mengapa ia tidak berbuat baik kepada Tsani, terlebih teman yang selalu membersamainya, Aman telah menghianatinya. Insanpun akhirnya kalah dalam kasus tersebut dan ia harus menebus kesalahannya dengan dikurung dalam penjara.
*** *** ***
Bisa jadi Insan adalah potret sebagian besar dari kita. Di pengadilan dunia mungkin kita masih bisa selamat, tapi siapakah yang dapat menyelamatkan dari pengadilan akhirat yang siapapun tidak bisa menyuap hakimnya. Aman adalah simbol harta dan kesenangan dunia lainnya. Di dunia ini hal yang sangat kita sukai adalah harta dunia atau kesenangan dunia, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi kita selalu membayangkan dunia. Namun perlu diingat, saat berada di pengadilan akhirat, apakah harta dan kesenangan dunia bisa membantu kita? Nyatanya sungguh tidak mungkin. Kecuali harta yang di gunakan di jalan Alloh. Banin adalah permisalan keluarga kita. Keluarga yang kadang-kadang kita abaikan dan tidak kita perhatikan. Walaupun begitu keluarga akan tetap mengantar kita hingga di pintu gerbang pengadilan sejati, pemakaman.
Setelah sampai di pintu gerbang atau kubur maka keluarga pun akan pergi meninggalkan kita dalam kesendirian. Tsani, seorang teman yang tidak kita sukai itulah perumpamaan amal baik, amal saleh kita. Sholat Jama’ah yang jarang, salat tahajud yang dilakukan dengan malas, atau sadaqah karena ingin di lihat. Mereka itu, amalan yang jarang kita temui dan kita sapa. Mulai sekarang perbanyaklah bergaul dengan amalan kita agar ketika hari pengadilan itu tiba, amalan salih kita dapat membantu dan menemani dengan setia. Sungguh lakukan kebaikan sekarang juga, berat memang, susah pasti, tapi itu hanya di awal saja, ketika kita sudah rutin, maka ibadah itu akan terasa nikmat. Jangan sampai amalan kita datang dengan mengatakan, saya hanya akan membantumu dengan 1 kali witirmu, dengan sodaqohmu yang hanya 500 per pekan, atau saya akan membantumu dengan sepotong pakaian rombeng yang telah engkau berikan untuk fakir miskin.
“Hanya itu yang dapat saya bantu!” kata amalan kita, na’udzubillahi min dzalik. Jika sudah sedemikian maka siapapun pasti akan kecewa. Sesungguhnya seluruh manusia akan meyesal ketika berada di akhirat kelak, orang yang tidak pernah sedekah akan menyesal kenapa ia tidak bersedekah ketika hidup di dunia. Orang yang bersedekah pun akan menyesal mengapa yang ia sedekahkan hanya sedikit. Maka jangan sampai kita menjadi manusia paling menyesal di akhirat kelak. Mari perbanyak amal untuk menggapai kesenangan yang hakiki, kesenangan di akhirat. Inilah realita hidup kita, berarti kita harus menjadikan dunia ini sebagai kesenangan yang tidak pantas untuk di senangi kecuali senang berbuat amal soleh saja. “Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”.( Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad)
Yang Tinggal dan Yang Meninggalkan.
Insan adalah seorang pemuda yang hidup dalam kesendirian. Ia terlahir sebatang kara, tidak mengetahui siapa bapak, ibu dan keluarganya. Atas izin Alloh SWT ia dapat bertahan hidup hingga saat ini.
Insan mempunyai tiga kawan. Mereka adalah Aman, Banin dan Tsani. Aman adalah kawan yang menyenangkan, sehingga ia sering membersamai Insan hampir disetiap kegiatan. Insan selalu mengajak Aman ketempat-tempat yang ia sukai. Insan dan Aman tinggal satu kost, sehingga dari bangun tidur hingga tidur lagi mereka selalu bertatap muka.
Hubungan mereka sudah bagaikan saudara. Berbeda dengan Banin, ia adalah orang yang sedikit pendiam, ia hanya akan berbicara jika ada yang mengajaknya bicara. Sehingga dalam benak insan, Banin adalah kawan yang biasa saja. Sedangkan terakhir Tsani, dalam pandangan insan adalah orang yang sangat menyebalkan, sehingga Insan tidak memperhatikan Tsani sedikitpun. Suatu saat Insan terlibat sebuah kasus yang mengharuskan Insan berurusan dengan pengadilan.
Ia sangat ketakutan, ia pun sibuk mecari bantuan kemana-mana. Orang yang pertama kali Insan mintai bantuan adalah Aman, tentu saja dia. Setalah Insan menjelaskan permasalahannya kepada Sahabat dekatnya itu, ia sangat yakin Aman mau membantunya. Ternyata tidak semua yang dia yakini itu benar. Insan sangat terkaget mendengar jawaban Aman. Aman mengatakan kepada Insan, Maaf saya tidak bisa membantumu, dan meninggalkan Insan tanpa simpati sedikitpun. Insan sangat menyesal, ia kecewa, ia menganggap Aman sebagai penghianat. Saat senang saja ia mau dekat, tapi di kala susah ia dengan teganya meninggalkannya.
Dengan masih diliputi ketidak percayaan terhadap Aman, Insan mencoba meminta pertolongan kepada temannya, Banin. Dengan sedikit malu bercampur harap ia mengutarakan apa yang sudah menimpa dirinya. Banin mengetahui betul apa yang dirasakan Insan, tapi karena keterbatasaannya, Banin hanya bisa membantu hanya sebatas mengantar sampai pengadilan, setelah itu Banin akan pulang. Walau sedikit kecewa Iman sudah sangat bersyukur, karena memang saat ini ia sudah tidak ada lagi uang, sehingga untuk mencapai pengadilan itu saja, Insan sudah cukup kerepotan. Banin yang pendiam itu menyarankan Insan agar meminta bantuan kepada teman terakhirnya Tsani, seorang teman yang jarang ia sapa terlebih ia kunjungi.
Dengan dipenuhi keraguan dan kekhawatiran, Insan memberanikan diri untuk menemui Tsani yang rumahnya tak jauh dari Rumah Banin. Sesampainya dirumah Tsani, ia melihat Tsani dalam keadan murung dan terlihat sedang ada masalah. Walau demikian ia tetap memberanikan diri untuk mengutarakan apa yang menimpa dirinya. Tak disangka sebelum Insan memberitahukan perihal yang sedang ia alami, Tsani memeluk Insan dengan sangat erat, matanya berkaca-kaca dan dari bibirnya yang bergetar, banin mengucapkan perkataan yang membuat Insan lunglai lemah.
“Saudaraku”, Kata Tsani, aku sudah tahu apa yang menimpa dirimu, aku sangat ingin membantumu dan kau tentu tahu aku sangat bisa membantumu karena Ayahku adalah seorang pengacara yang selalu memenangkan perkara. Tapi satu hal yang membuatku sedih dan mungkin akan membuatmu bertambah duka. Aku sudah menyampaikan perihal yang menimpamua kepada Ayahku, tapi ia mengatakan seandainya dulu Insan dekat dan berbuat baik kepadamu, Tsani, maka dengan senang hati aku akan membantu menyelesaikan kasusnya. Tapi Karena Insan adalah orang yang dulu menjauhimu, bahkan mengejekmu. Aku hanya bisa membantunya sebagaimana apa yang ia lakukan kepadamu. Penyesalan tinggalah penyesalan.
Insan sangat menyesali apa yang telah ia lakukan dulu, mengapa ia tidak berbuat baik kepada Tsani, terlebih teman yang selalu membersamainya, Aman telah menghianatinya. Insanpun akhirnya kalah dalam kasus tersebut dan ia harus menebus kesalahannya dengan dikurung dalam penjara.
*** *** ***
Bisa jadi Insan adalah potret sebagian besar dari kita. Di pengadilan dunia mungkin kita masih bisa selamat, tapi siapakah yang dapat menyelamatkan dari pengadilan akhirat yang siapapun tidak bisa menyuap hakimnya. Aman adalah simbol harta dan kesenangan dunia lainnya. Di dunia ini hal yang sangat kita sukai adalah harta dunia atau kesenangan dunia, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi kita selalu membayangkan dunia. Namun perlu diingat, saat berada di pengadilan akhirat, apakah harta dan kesenangan dunia bisa membantu kita? Nyatanya sungguh tidak mungkin. Kecuali harta yang di gunakan di jalan Alloh. Banin adalah permisalan keluarga kita. Keluarga yang kadang-kadang kita abaikan dan tidak kita perhatikan. Walaupun begitu keluarga akan tetap mengantar kita hingga di pintu gerbang pengadilan sejati, pemakaman.
Setelah sampai di pintu gerbang atau kubur maka keluarga pun akan pergi meninggalkan kita dalam kesendirian. Tsani, seorang teman yang tidak kita sukai itulah perumpamaan amal baik, amal saleh kita. Sholat Jama’ah yang jarang, salat tahajud yang dilakukan dengan malas, atau sadaqah karena ingin di lihat. Mereka itu, amalan yang jarang kita temui dan kita sapa. Mulai sekarang perbanyaklah bergaul dengan amalan kita agar ketika hari pengadilan itu tiba, amalan salih kita dapat membantu dan menemani dengan setia. Sungguh lakukan kebaikan sekarang juga, berat memang, susah pasti, tapi itu hanya di awal saja, ketika kita sudah rutin, maka ibadah itu akan terasa nikmat. Jangan sampai amalan kita datang dengan mengatakan, saya hanya akan membantumu dengan 1 kali witirmu, dengan sodaqohmu yang hanya 500 per pekan, atau saya akan membantumu dengan sepotong pakaian rombeng yang telah engkau berikan untuk fakir miskin.
“Hanya itu yang dapat saya bantu!” kata amalan kita, na’udzubillahi min dzalik. Jika sudah sedemikian maka siapapun pasti akan kecewa. Sesungguhnya seluruh manusia akan meyesal ketika berada di akhirat kelak, orang yang tidak pernah sedekah akan menyesal kenapa ia tidak bersedekah ketika hidup di dunia. Orang yang bersedekah pun akan menyesal mengapa yang ia sedekahkan hanya sedikit. Maka jangan sampai kita menjadi manusia paling menyesal di akhirat kelak. Mari perbanyak amal untuk menggapai kesenangan yang hakiki, kesenangan di akhirat. Inilah realita hidup kita, berarti kita harus menjadikan dunia ini sebagai kesenangan yang tidak pantas untuk di senangi kecuali senang berbuat amal soleh saja. “Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”.( Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad)
4/23/2012
Suatu ketika seorang sahabat datang kepada Rasulullah SAW menanyakan perihal ilmu, lalu Rasulullah SAW bersabda : “ Jadikanlah Al Qur’an sebagai perisai dirimu dan penghibur hatimu serta ambillah petuah dengan Al Qur’an kepada kaum muslimin. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT sekuat kemampuanmu” Adalah Shilah bin Asyyam seorang sahabat yang menjadi ahli ibadah di malam hari dan pejuang di siang hari, telah menjadi salah satu bukti kebenaran sabda Rasulullah SAW tersebut.
Tatkala mengikuti peperangan, dimana kaum muslimin telah berhadapan dengan pihak musuh, ia bersama sahabatnya Hisyam bin Amir memisahkan diri dari barisan kaum muslimin. Mereka menyerbu ke barisan musuh sambil memainkan senjatanya dengan tangkas, sehingga berhasil memecah belah barisan depan lawan. Melihat itu salah seorang komandan musuh berkata pada temannya,”Baru dua orang serdadu muslim sudah berhasil mengacaukan barisan kita. Apalagi jika semuanya menyerbu kita? Sebaiknya kita menyerah kepada kaum muslimin dan tunduk pada kehendak mereka”.
Saat malam mulai menapaki peraduannya di saat pasukan kaum muslimin beristirahat dari peperangan tadi siang. Shilah berada diantaranya turut merebahkan diri. Namun beberapa saat setelah merasa yakin bahwa tidak ada yang memperhatikan, ia mengendap-endap ke arah hutan yang belum pernah dilalui orang mencari tempat lapang dan kemudian sholat. Asyik bercengkerama dengan RabbNya wajahnya tampak bersinar, anggota tubuhnya tak bergerak dan jiwanya tenang. Seakan di tempat sunyi ia mendapat ketentraman jauh dari keramaian dan di dalam gelap ia mendapat cahaya.
Ia juga tidak pernah melewatkan kesempatan untuk memberikan petuah. Suatu ketika ia keluar ke tanah lapang yang luas di luar kota Bashrah untuk berkhalwat dan beribadah. Lalu lewatlah dihadapannya anak-anak muda yang sedang bersenang-senang dan memperturutkan keinginannya. Mereka bersenda gurau bercanda dan bersuka ria. Lalu Shilah menyapa mereka dengan salam lalu mengatakan, “Bagaimana pendapat kalian terhadap suatu kaum yang hendak melakukan perjalanan panjang yang sangat penting. Namun di waktu siang mereka menyimpang dari jalan yang dituju untuk bercanda dan bermain. Sedang di waktu malam mereka beristirahat. Kapankah kiranya mereka akan berangkat dan sampai tujuan?” Merenungi kisah sahabat ini tentu banyak dari kita berdecak kagum akan kemampuannya menguasai dunia dan mengisi hari2nya dengan aktifitas akhirat.
Mungkin banyak dari kita menjadi pelakon peran anak2 muda tadi. Siang sibuk dengan dunia serta kefanaannya yang meninabobokan, sementara malam asyik beristirahat hingga pagi menjelang. Padahal kita pun sadar bahwa kita semua sedang menuju suatu hari dimana kita akan terlelap selamanya hingga hari kebangkitan datang. Namun kita mungkin tidak menyadari bahwa 24 jam dalam sehari dan 60 detik dalam semenit adalah waktu2 yang harus kita isi dengan amal jariyah dan prestasi akhirat yang membanggakan. Salah seorang sahabat mengatakan kepada saya : “ Sebenarnya setiap adalah SELEBRITIS, bukankah setiap hari kita diSOROT oleh Malaikat Roqib dan Atid mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bayangkan!!! dokumen film itu akan diputar ulang di BIOSKOP akhirat nanti tanpa EDIT/SENSOR sedikitpun.
Hanya mereka yang berAKTING sesuai tuntunan SKENARIO Al Qur’an dan Hadits lah yang akan mendapat PIALA Surga Awards”. Jika kita menginginkan piala tersebut. Ayoo kita perbaiki Akting kita lewat amal, ibadah dan iman (sumber: Kisah Tabi’in Hepi Andi, Bagaimana Menyentuh Hati Abbas As Siisi )
Belajar dari Sahabat
Suatu ketika seorang sahabat datang kepada Rasulullah SAW menanyakan perihal ilmu, lalu Rasulullah SAW bersabda : “ Jadikanlah Al Qur’an sebagai perisai dirimu dan penghibur hatimu serta ambillah petuah dengan Al Qur’an kepada kaum muslimin. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT sekuat kemampuanmu” Adalah Shilah bin Asyyam seorang sahabat yang menjadi ahli ibadah di malam hari dan pejuang di siang hari, telah menjadi salah satu bukti kebenaran sabda Rasulullah SAW tersebut.
Tatkala mengikuti peperangan, dimana kaum muslimin telah berhadapan dengan pihak musuh, ia bersama sahabatnya Hisyam bin Amir memisahkan diri dari barisan kaum muslimin. Mereka menyerbu ke barisan musuh sambil memainkan senjatanya dengan tangkas, sehingga berhasil memecah belah barisan depan lawan. Melihat itu salah seorang komandan musuh berkata pada temannya,”Baru dua orang serdadu muslim sudah berhasil mengacaukan barisan kita. Apalagi jika semuanya menyerbu kita? Sebaiknya kita menyerah kepada kaum muslimin dan tunduk pada kehendak mereka”.
Saat malam mulai menapaki peraduannya di saat pasukan kaum muslimin beristirahat dari peperangan tadi siang. Shilah berada diantaranya turut merebahkan diri. Namun beberapa saat setelah merasa yakin bahwa tidak ada yang memperhatikan, ia mengendap-endap ke arah hutan yang belum pernah dilalui orang mencari tempat lapang dan kemudian sholat. Asyik bercengkerama dengan RabbNya wajahnya tampak bersinar, anggota tubuhnya tak bergerak dan jiwanya tenang. Seakan di tempat sunyi ia mendapat ketentraman jauh dari keramaian dan di dalam gelap ia mendapat cahaya.
Ia juga tidak pernah melewatkan kesempatan untuk memberikan petuah. Suatu ketika ia keluar ke tanah lapang yang luas di luar kota Bashrah untuk berkhalwat dan beribadah. Lalu lewatlah dihadapannya anak-anak muda yang sedang bersenang-senang dan memperturutkan keinginannya. Mereka bersenda gurau bercanda dan bersuka ria. Lalu Shilah menyapa mereka dengan salam lalu mengatakan, “Bagaimana pendapat kalian terhadap suatu kaum yang hendak melakukan perjalanan panjang yang sangat penting. Namun di waktu siang mereka menyimpang dari jalan yang dituju untuk bercanda dan bermain. Sedang di waktu malam mereka beristirahat. Kapankah kiranya mereka akan berangkat dan sampai tujuan?” Merenungi kisah sahabat ini tentu banyak dari kita berdecak kagum akan kemampuannya menguasai dunia dan mengisi hari2nya dengan aktifitas akhirat.
Mungkin banyak dari kita menjadi pelakon peran anak2 muda tadi. Siang sibuk dengan dunia serta kefanaannya yang meninabobokan, sementara malam asyik beristirahat hingga pagi menjelang. Padahal kita pun sadar bahwa kita semua sedang menuju suatu hari dimana kita akan terlelap selamanya hingga hari kebangkitan datang. Namun kita mungkin tidak menyadari bahwa 24 jam dalam sehari dan 60 detik dalam semenit adalah waktu2 yang harus kita isi dengan amal jariyah dan prestasi akhirat yang membanggakan. Salah seorang sahabat mengatakan kepada saya : “ Sebenarnya setiap adalah SELEBRITIS, bukankah setiap hari kita diSOROT oleh Malaikat Roqib dan Atid mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bayangkan!!! dokumen film itu akan diputar ulang di BIOSKOP akhirat nanti tanpa EDIT/SENSOR sedikitpun.
Hanya mereka yang berAKTING sesuai tuntunan SKENARIO Al Qur’an dan Hadits lah yang akan mendapat PIALA Surga Awards”. Jika kita menginginkan piala tersebut. Ayoo kita perbaiki Akting kita lewat amal, ibadah dan iman (sumber: Kisah Tabi’in Hepi Andi, Bagaimana Menyentuh Hati Abbas As Siisi )
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Terpopuler
-
Oleh: Suara Kebersamaan Cita cita kita begitu nyata Ingin Indonesia maju sejahtera Ingin sama berdiri di mata dunia Punya harga diri d...
-
Masyarakat Desa Pesayan dan Pilanjau, Kecamatan Sambaliung, Berau, meminta diperjuangkan listrik PLN dan air bersih saat anggota DPRD Kalt...
-
Oleh : Cahyadi Takariawan Siang tadi (Sabtu 3 Desember 2011), saya mengikuti acara Tatsqif Kader Dakwah di Markaz Dakwah Gambiran, Yogyaka...
-
SAMARINDA. Anggota Komisi I asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Gunawarman, mengatakan pemerintah provinsi perlu membentuk Satuan...
-
BANDUNG -- Delegasi dari Türkiye Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP) atau Partai Keadilan dan Pembangunan Turki, dijamu makan malam oleh Guber...
-
JAKARTA -- Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengaku bersyukur masih ada anggota DPR berhati nurani yang berani mencegah 'pemerasan' (per...
-
Prof. Dr. Didik J. Rachbini Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pasangan DR. Hidayat Nur Wahid •#JihadTransportasiMassal kita hrs punya g...
-
SAMARINDA. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim yang membidangi Kesra, Lelyanti Ilyas, meminta Pemkot Balikpapan memperhatikan warga Traktor 6, La...
-
Husnul Khatimah Umar, S.Psi Apakah anda pernah menemui anak yang gemar berbohong ? Sampai-sampai anda sulit membedakan yang mana fakta dan...
-
Meski sejak beberapa waktu lalu sejumlah parpol mulai melakukan penjaringan caleg yang dipersiapkan untuk Pemilu 2014 mendatang, namun DPW ...
DPW PKS KALTIM
Arsip Blog
-
▼
2012
(215)
-
▼
12/09 - 12/16
(9)
- Siapa Menyulut Api di Istana Ittihadiyah?
- Kisah Siti, Dina dan Umi : Reloaded
- Politisi PKS: Pidato SBY Bisa Bahayakan Pemberanta...
- Dikado Alquran oleh PKS, KPK: Ini Gratifikasi Tapi...
- PKS: Kami Siap di Dalam dan di Luar Kabinet
- Anis Matta : Inspirasi dari kisah Nabi Yusuf, Nabi...
- Dipimpin Hidayat Nurwahid F-PKS Datangi KPK Beri D...
- PKS: Ide Reshuffle Hanya Pengalihan Isu Maraknya K...
- AS dan Zionis Dibelakang Demo Anti Mursi? | Bocora...
- ► 12/02 - 12/09 (6)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/18 - 11/25 (4)
- ► 05/20 - 05/27 (4)
- ► 05/06 - 05/13 (8)
- ► 04/29 - 05/06 (3)
- ► 04/22 - 04/29 (19)
- ► 04/15 - 04/22 (14)
- ► 04/08 - 04/15 (13)
- ► 04/01 - 04/08 (19)
- ► 03/25 - 04/01 (11)
- ► 03/18 - 03/25 (16)
- ► 03/11 - 03/18 (29)
- ► 03/04 - 03/11 (55)
- ► 02/26 - 03/04 (3)
-
▼
12/09 - 12/16
(9)
-
►
2011
(4)
- ► 07/24 - 07/31 (3)
- ► 07/17 - 07/24 (1)
Tahukah Kita
Renungan & Hikmah
Bidpuan DPC ULU
Dapur Bidpuan Samarinda Ulu
