NEWS UPDATE :

CAGUB dan CAWAGUB yang diusung PKS adalah Calon Terkuat dan Paling berpotensi untuk menang

19/03/12



Calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, memastikan diri untuk bersaing dengan kandidat dari partai lain. Mantan Presiden PKS itu bersanding dengan kader Partai Amanat Nasional (PAN) dan ekonom, Didik J. Rachbini.

Lalu bagaimana dengan Bang Sani ?

Berbicara mengenai Bang Sani ,Mungkin pendapat salah satu warga yang melakukan pengamatan sosial dan politik (Mank Izzi) perlu kita jadikan bahan pertimbangan mengenai hal ini.

Mank Izzi menyatakan : Sekali lagi... saya dibuat kagum akan "system" politik modern PKS, sebagaimana disana diperlihatkan bagaimana SYSTEM harus lebih 'tinggi' dari INDIVIDU (menghapuskan stigma mesin politik terpaku pada satu orang yang di elu-elu kan)... dalam kasus ini (Pilkada DKI), Balon yang sudah di gadang-gadang sejak beberapa tahun kebelakang, yaitu Bang Sani... Terbantahkan hanya dalam hitungan hari, setelah melakukan proses syuro, akhirnya yang lain yang terpilih untuk mengemban amanah berat ini.

Lantas! apakah Bang Sani merasa "terpecundangi" dengan semua ini.. tidak!!, ini lah justru yang menjadi titik point akan ke"modern" system politik di PKS, setiap kader harus SIAP menempatkan diri -JUNDI atau QIYADAH - (pemimpin atau yang dipimpin), karena pada dasar nya kedua hal tersebut -JUNDI atau QIYADAH - adalah sebuah pengabdian kepada asas mesin politik ini.. yaitu ISLAM... dan saya rasa, saya belum pernah melihat di 'mesin politik' yang lain, yang bisa seperti itu.

'tradisi' seperti ini lahir berbarengan dengan lahirnya 'mesin politik' modern ini .... tidak ada ceritanya lempar-lempar kursi dalam setiap pemilihan kemimpinan, di mulai dari tingkat tertinggi (PRESIDEN) sampai terbawah (Kelurhan -DPRa-), adem ayem aja tuh :), bahkan ke engganan sangat sangat terlihat bagai mereka yang akan mengemban amanah, semua menunjukan akan kedewasaan mesin politik ini... yang sekali lagi saya sebutkan... saya belum pernah melihat tradisi ini di mesin politik yang lain"

Salut untuk PKS yang selalu memberikan pembelajarn politik yang lebih dewasa dan modern.". Pungkas Mank Izzi.

Redaksi blog samarinda ulu menghubungi beberapa sumber di Jakarta yang terlibat langsung mengantar pasangan Hidayat dan Didik. Sumber-sumber kami menyatakan bahwa Seluruh Kader dan simpatisan PKS se-DKI Jakarta solid/kompak mendukung pasangan ini, bahkan Bang Sani yang dahulu di gadang-gadang menjadi Cagub mendukung penuh dan siap memenangkan pasangan ini. Bersama team pengusung ,Bang Sani menghantarkan langsung pasangan ini mendaftar ke KPUD.

Menurut Hidayat Nur Wahid , seluruh calon harus memberi pembelajaran kepada masyarakat bahwa keberagaman kandidat dan politik harus membuat demokrasi. menurut Hidayat, kemenangan tetap ditentukan pada hasil pemilu.

Hidayat menambahkan, kemenangan PKS di Jakarta pada 2004 diraih saat dipimpinnya. "Bukan hanya Jakarta, bahkan kota sekitarnya. Itu adalah fakta sejarah. Dan saya dapat banyak dukungan dari kelompok suku, agama, bahkan dari kelompok non muslim," katanya.

Namun, Hidayat menegaskan dirinya maju dalam pilkada DKI Jakarta sebagai calon gubernur dari PKS, tentu bukan sesuatu yang main-main.
"Yang pasti PKS ajukan saya bukan untuk kalah," katanya lagi.

Hingga kini, sudah enam pasangan yang akan bertarung memperebutkan kursi DKI 1. Empat pasangan diusung partai dan dua pasangan dari calon independen. Pasangan Hidayat dan Didik adalah yang paling akhir mendaftar ke KPU DKI.

Calon lain adalah, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, dari Partai Demokat, Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, dari PDIP dan Gerindra, dan pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono, yang diusung Golkar dan PPP.

Sementara dua pasangan dari jalur independen yang lebih dulu mendaftar adalah pasangan Faisal Basri dan Biem Benyamin, yang menjadi pendaftar pertama. Kemudian pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Hendardji Supandji dan Ahmad Riza Patria.

Mengenai nama Didik J Rachbini, kader PAN yang diusung PKS, Tifatul menyebut hal itu sudah direstui Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. PAN sendiri mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli yang diusung koalisi bersama Partai Demokrat.

"Berkaca dari 2007 lalu, kalau maju sendiri kurang terdistribusi suaranya. PAN juga tidak mengusung calon sendiri. Pak Didik juga tidak keluar dari PAN," imbuhnya

Kesepakatan mengusung Hidayat Nur Wahid sebagai calon Gubernur DKI, kata Tifatul, baru diambil pada sore tadi (19/3/12). Menurutnya banyaknya pasangan yang maju dalam Pilkada DKI, dapat menguntungkan PKS.

"Saya kira banyaknya pasangan calon membuat suara terpecah. Untuk menang dengan suara lebih dari 30 persen atau satu putaran, rasanya sulit karena banyaknya calon. Tetapi kami optimis menang satu putaran," ucapnya.


Sumber :
1.http://metro.vivanews.com/news/read/297677-hidayat--pks-pilih-saya-bukan-untuk-kalah
2.http://megapolitan.kompas.com/read/2012/03/20/01085267/Hidayat.Nur.Wahid.Lawan.yang.Bonafid

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Samarinda Ulu 2012 | Design by PKS TEMPLATE | Powered by Blogger.com.