NEWS UPDATE :

Hubungan antara Cinta, Konsitensi Gerakan dan Peradaban.

10/03/12




Sel paling kecil tapi paling penting. Apabila sel-sel yang sejenis bergabung maka dia akan membentuk jaringan. Kemudian jaringan bergabung maka akan membentuk organ. Dan pada akhirnya organ-organ yang saling mendukung bergabung maka akan membentuk sistem organ. Sistem organ kemudian saling berkontribusi maka terbentuklah organisme.
kalau kita pelajari dari sejarah , begitulah perumpamaan dan metode para Nabi dan Rasul dalam membangun peradaban. Pada awalnya hanya terbentuk sel – sel berupa kelompok-kelompok kecil lingkaran diskusi dan studi. Lalu kelompok-kelompok itu akan membentuk jaringan yang memliki potensi gerakan. Kemudian dari gerakan-gerakan jaringan itu akan membentuk suatu bagunan sistem sosial , bangunan sistem politik, bangunan sistem budaya dan pola-pola interaksi unit hingga komunitas. Bangunan-bangunan yang bergabung tadi lama-kelamaan akan menciptakan Budaya. Apabila semua tahapan berjalan dengan baik dan terus menerus , maka terbentuklah peradaban.
Dengan demikian dapat kita lihat pola “membangun” itu sesungguhnya adalah alur dari hulu ke hilir . pada pangkal hulu terdapat mata air yang kecil tapi bening. Melalui kebeningan itu kemudian air mengalir melalui berbagai macam rintangan membentuk sungai dan pada akhirnya mata air tadi memberikan kontribusi terbentuknya lautan yang luas.
Membangun peradaban itu bukan pekerjaan mudah dan dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Sehingga dibutuhkan orang-orang yang tidak hanya cerdas tapi lebih dari itu mereka harus tangguh dan dapat mempengaruhi banyak orang. Karena ini pekerjaan orang banyak. Satu orang masih sangat lemah bila dihadapkan dengan pekerjaan besar ini.
Itulah mengapa sebelum merubah peradaban, Para Nabi dan Rasul yang mengambil peranan sebagai mata air bening dari hulu terlebih dahulu menyampaikan fikroh-fikroh kebangkitan dari kejahiliahan.harapannya fikroh ini akan membuat mereka bergerak. Dan jangan lupa gerakan banyak orang mampu merubah sejarah, bahkan mampu merubah peradaban. .
Yang terberat dari pekerjaan membangun peradaban ini adalah konsistensi dalam ritme dan ketukan pada tiap tahapan. Sejarah banyak mencatat banyak gerakan perjuangan yang harus jatuh bangun karena memiliki ritme dan ketukan yang tidak teratur . kadangkala sebuah gerakan sangat tangguh menghadapi tantangan eksternal tapi menjadi lemah ketika menghadapi kendala internal. Itulah sebabnya mengapa cara terbaik yang sering digunakan oleh orang-orang yang ingin merusak pergerakan kebaikan adalah dengan merusak gerakan itu dari dalam. .
Salah satu dari sekian banyak cara yang efektif untuk membangun resistensi dari pembusukan gerakan dari dalam adalah menjaga kebersamaan dengan Cinta. Rasulullah memanggil para tentaranya tidak dengan pangkatnya, tapi dengan ungkapan kedekatan yaitu “sahabat”. Sehingga Rasulullah ketika itu tidak hanya mendapatkan cinta “dinas” tapi lebih dari itu Beliau juga mendapatkan cinta yang tulus. Padahal cinta itu perekat ukhuwah yang paling kuat dalam persatuan. Dan persatuan adalah awal dari kemenangan. Dengan sedikit mengesampingkan analogi rumit dan teori-teori sosial yang dinamis, bolehlah Saya yang awam ini mengambil kesimpulan sederhana bahwa selalu saja di atas determinasi Cinta maka akan tercipta sebuah gerakan kebaikan tidak sudi berhenti, hingga berbagai komponen dan unsur yang awalnya di satukan dengan kesejukan air kemudian mengeras dan membentuk pilar-pilar bangunan. Tahukah engkau Sahabatku kelak bangunan itulah yang nantinya barangkali di sebut oleh anak cucu kita dengan nama "Peradaban".

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Samarinda Ulu 2012 | Design by PKS TEMPLATE | Powered by Blogger.com.