NEWS UPDATE :

Belajar dari Sahabat

23/04/12


Suatu ketika seorang sahabat datang kepada Rasulullah SAW menanyakan perihal ilmu, lalu Rasulullah SAW bersabda : “ Jadikanlah Al Qur’an sebagai perisai dirimu dan penghibur hatimu serta ambillah petuah dengan Al Qur’an kepada kaum muslimin. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT sekuat kemampuanmu” Adalah Shilah bin Asyyam seorang sahabat yang menjadi ahli ibadah di malam hari dan pejuang di siang hari, telah menjadi salah satu bukti kebenaran sabda Rasulullah SAW tersebut.

Tatkala mengikuti peperangan, dimana kaum muslimin telah berhadapan dengan pihak musuh, ia bersama sahabatnya Hisyam bin Amir memisahkan diri dari barisan kaum muslimin. Mereka menyerbu ke barisan musuh sambil memainkan senjatanya dengan tangkas, sehingga berhasil memecah belah barisan depan lawan. Melihat itu salah seorang komandan musuh berkata pada temannya,”Baru dua orang serdadu muslim sudah berhasil mengacaukan barisan kita. Apalagi jika semuanya menyerbu kita? Sebaiknya kita menyerah kepada kaum muslimin dan tunduk pada kehendak mereka”.

Saat malam mulai menapaki peraduannya di saat pasukan kaum muslimin beristirahat dari peperangan tadi siang. Shilah berada diantaranya turut merebahkan diri. Namun beberapa saat setelah merasa yakin bahwa tidak ada yang memperhatikan, ia mengendap-endap ke arah hutan yang belum pernah dilalui orang mencari tempat lapang dan kemudian sholat. Asyik bercengkerama dengan RabbNya wajahnya tampak bersinar, anggota tubuhnya tak bergerak dan jiwanya tenang. Seakan di tempat sunyi ia mendapat ketentraman jauh dari keramaian dan di dalam gelap ia mendapat cahaya.

Ia juga tidak pernah melewatkan kesempatan untuk memberikan petuah. Suatu ketika ia keluar ke tanah lapang yang luas di luar kota Bashrah untuk berkhalwat dan beribadah. Lalu lewatlah dihadapannya anak-anak muda yang sedang bersenang-senang dan memperturutkan keinginannya. Mereka bersenda gurau bercanda dan bersuka ria. Lalu Shilah menyapa mereka dengan salam lalu mengatakan, “Bagaimana pendapat kalian terhadap suatu kaum yang hendak melakukan perjalanan panjang yang sangat penting. Namun di waktu siang mereka menyimpang dari jalan yang dituju untuk bercanda dan bermain. Sedang di waktu malam mereka beristirahat. Kapankah kiranya mereka akan berangkat dan sampai tujuan?” Merenungi kisah sahabat ini tentu banyak dari kita berdecak kagum akan kemampuannya menguasai dunia dan mengisi hari2nya dengan aktifitas akhirat.

Mungkin banyak dari kita menjadi pelakon peran anak2 muda tadi. Siang sibuk dengan dunia serta kefanaannya yang meninabobokan, sementara malam asyik beristirahat hingga pagi menjelang. Padahal kita pun sadar bahwa kita semua sedang menuju suatu hari dimana kita akan terlelap selamanya hingga hari kebangkitan datang. Namun kita mungkin tidak menyadari bahwa 24 jam dalam sehari dan 60 detik dalam semenit adalah waktu2 yang harus kita isi dengan amal jariyah dan prestasi akhirat yang membanggakan. Salah seorang sahabat mengatakan kepada saya : “ Sebenarnya setiap adalah SELEBRITIS, bukankah setiap hari kita diSOROT oleh Malaikat Roqib dan Atid mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bayangkan!!! dokumen film itu akan diputar ulang di BIOSKOP akhirat nanti tanpa EDIT/SENSOR sedikitpun.

Hanya mereka yang berAKTING sesuai tuntunan SKENARIO Al Qur’an dan Hadits lah yang akan mendapat PIALA Surga Awards”. Jika kita menginginkan piala tersebut. Ayoo kita perbaiki Akting kita lewat amal, ibadah dan iman (sumber: Kisah Tabi’in Hepi Andi, Bagaimana Menyentuh Hati Abbas As Siisi )

1 komentar:

RUQYAH DAN BEKAM mengatakan...

luar biasa kisah yang sangat mengguncangkan qalbu orang-orang yang sadar akan kehidupan akherat, mari kita jadikan dunia sebagai ladang amal menuju akherat untuk surga Awards...... syukron

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Samarinda Ulu 2012 | Design by PKS TEMPLATE | Powered by Blogger.com.