NEWS UPDATE :

Lakukan Saja

23/04/12


Pada saat kembali dari pelayarannya mencari India, Christoper Colombus di jamu dalam sebuah pesta besar. Pesta itu dipenuhi oleh pembicaraan-pembicaraan seru tentang ditemukannya benua baru. Bagi para petualang samudra sebenarnya tanah yg ditemukan Colombus bukanlah sesuatu yang baru. Namun karena saat itu Colombus menjadi terpandang, berceritalah ia tentang persiapan hingga hal-hal yang menarik yang ia temui saat berlayar. Orang-orang kagum mendengar ceritanya.

Di kejauhan, beberapa orang yang iri mulai berkomentar, “Ah..apa yang istimewa darinya, semua orang juga bisa berlayar dan menemukan benua baru... itu biasa..” Komentar itu kemudian disampaikan oleh seorang sahabat Colombus. Hal ini membuat Colombus tersenyum dan tertarik untuk mematahkan pendapat orang-orang yang iri itu. Ia meminta meja dan telur rebus yang masih utuh kulitnya. Lalu ia menantang, ”Siapa pun yang bisa membuat telur ini berdiri tegak di atas meja, akan mendapatkan semua gelar yang kumiliki dan seluruh harta kekayaanku!” Orang-orang yang iri tadi mengambil tantangan tersebut.

Mereka berusaha menegakkan telur itu di atas meja. Tentu saja tidak ada yang berhasil karena setiap telur di dunia berbentuk elips yang tidak akan mungkin bisa berdiri tegak. Colombus akhirnya maju setelah semuanya menyerah. Ia lalu meretakkan bagian ujung telur tersebut dengan menekannya keras-keras di atas meja. Telur itu tentu saja bisa berdiri tegak dengan ujungnya yang sudah tidak bulat lagi. Namun, reaksi penantang, “Kalau begitu kami juga bisa....” Jawab Colombus, “Lalu mengapa tidak kalian lakukan?” Mungkin ini adalah tabiat manusia yang selalu berkeluh kesah pada tantangan yang belum tentu sangat sulit.

Namun sejurus kemudian menjadi orang yang paling nyaring berkomentar “ah gampang...” setelah melihat orang lain melakukannya. Berkomentar memang mudah apalagi setelah melihat contoh yang dilakukan orang lain. Merasa diri mampu melakukan lebih baik dari orang lain, lebih pintar, lebih juara, menutup semua celah kebaikan orang lain dimata kita. Tidak jarang juga rasa senioritas menjadikan kita merasa lebih unggul, merasa lebih bermanfaat, sehingga kita menjadi orang yang gampang ujub, gampang meremehkan orang lain, padahal kita belum melakukan apa-apa untuk membuktikan hal tersebut. Ingat terkadang yang membedakan pecundang dengan pemenang hanyalah apa yang sudah mereka lakukan, bukan apa yang sudah mereka pikir.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Samarinda Ulu 2012 | Design by PKS TEMPLATE | Powered by Blogger.com.