NEWS UPDATE :

Ustadz Hadi Mulyadi : 4 Modal yang dapat menguatkan Da’wah di Masyarakat dan menghantarkan para pengamalnya ke dalam Surga.

28/03/12



Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Wahai manusia, sebarkanlah ucapan salam, sambunglah tali silaturahmi/kekerabatan, berilah makan , dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang tengah tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.” (HR. at-Tirmidzi )

1.Sebarkan-lah Salam

Salam sesungguhnya adalah Do’a yang di sampaikan kepada saudara kita. Baru bertemu saja sudah di do’akan, sungguh ini bagian dari kemuliaan akhlak yang di ajarkan Rasulullah. Selain itu mengucapkan salam merupakan salah satu syi’ar Islam dan juga sunnah Rasulullah. Bahkan dalam salah satu haditsnya beliau menggambarkan bahwa salam merupakan cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa ukhuwwah Islamiyah dan cinta sesama muslim.
Salam dapat mencairkan suasana yang beku, mungkin kita pernah tanpa sadar membuat orang kecewa terhadap sikap kita, kemudian berdampak semakin hampa-nya hubungan persahabatan, dan boleh jadi suatu saat dapat meledak-ledak jika dipicu oleh kesalahan kita sedikit saja.
Dalam suasana seperti itu, kadang kita bingung untuk memulai berhubungan kembali , karena saat itu dibutuhkan jembatan yang dapat mengantarkan terbangun-nya komunikasi positif antara keduanya. Maka dalam hal ini, salam dapat menjadi jembatan penghubung bagi terjalinnya kembali komunikasi itu. Karena salam yang datang dari hati, mampu menggugah jiwa yang mendengarnya.
Mengucapkan salam juga dapat mengikis rasa ‘ketidaksukaan’ seorang muslim terhadap muslim lainnya. Mengucapkan salam juga bisa mengobati rasa rindu seorang muslim terhadap muslim yang lainnya. Kebiasaan memberikan Salam dan saling mendo’akan di awal jumpa juga pelan-pelan akan membentuk sebuah masyarakat menjadi masyarakat damai, mengantarkan sebuah bangsa menjadi bangsa yang madani. Karena salam juga berarti perdamaian dan kesejahteraan.


2.Sambung tali kekerabatan/Silaturahim

Silaturahmi merupakan ibadah yang sangat agung, mudah dan membawa berkah. Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini. Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia? Karena dapat menyempurnakan rasa cinta dan interaksi sosial antar umat manusia. Silaturahmi juga merupakan dalil dan tanda kedermawanan serta ketinggian akhlak seseorang.
Banyak sekali keutamaan Silaturahim, bahkan Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam pernah bersabda,
“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” ( HR.Bukhari )
Selain memperpanjang umur ( baik secara kwalitas atau kwantitas/ berbeda pendapat ulama tentang hal ini ) Rupanya Silaturahim mampu membuka peluang dan potensi Rezeki. Kita harus ingat bahwa Rezeki itu bukan hanya masalah uang. Banyak teman itu juga rezeki, bahkan mendapatkan senyuman dari kawan saat berjumpa juga rezeki karena senyuman adalah sedekah.
Dalam konteks Da’wah sekalipun, Silaturahmi adalah upaya untuk menyambung peluang transfer pemahaman. Kadangkala dukungan pada kerja da’wah tidak jarang di peroleh dari Silaturahim.


3.Memberikan makan/bantuan

Kebermanfaatan seorang muslim kepada muslim yang lainnya adalah tanda keimanan seseorang, karena Rasulullah belum menganggap sempurna keimanan seseorang sebelum dia mencintai saudaranya sama seperti mencintai dirinya sendiri.
Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain.
Setiap gerakan pertolongan merupakan nilai pahala ” Siapa yang menolong saudaranya yang lain maka Allah akan menuliskan baginya tujuh kebaikan bagi setiap langkah yang dilakukannya ” (HR. Thabrani ).
Memberikan makan merupakan gambaran yang baik tentang ciri masyarakat yang islami. Di mana setiap anggota masyarakat saling memiliki rasa keterikatan dan persaudaraan, sehingga setiap orang tidak rela manakala ada saudara atautetangganya kelaparan dan kesusahan. Memberi makan ini tidak harus berupa makanan.Namun dapat juga berupa bantuan lain berupa pertolongan, bantuan keuangan, dsb. Memberi makan ini juga implikasi dari sunnah Rasulullah SAW. yang lainnya yaitu “tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.” Dan insya Allah orang yang suka memberi, Allah akan gantikan dengan yang lebih baik lagi, baik di dunia maupun di akhirat kelak.


4.shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang tengah tidur,

Yang dimaksud di sini adalah Sholat tahajjud. Shalat dikeheningan malam, terutama di saat-saat manusia sedang terlelap dengan mimpinya, merupakan gambaran nyata kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT.

Allah Berfirman dalam Al Qur’an :

“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ : 79)

Saat-saat tengah malam merupakan saat-saat yang paling berat untuk meninggalkan tempat tidur menuju tempat wudhu guna mensucikan jiwa menghadap Allah SWT. Dan saat-saat seperti inilah waktu yang paling efektif untuk mengisi ruhiyyah dengan pancaran keimanan dari Allah SWT. Bahkan begitu berharganya waktu seperti ini, salah seorang ulama mengistilahkannya dengan Ad-Daqoiq al-Gholiyah ( detik-detik yang sangat mahal ). Karena di saat inilah, Allah membuka lebar-lebar para hamba yang memohon kepada-Nya.

Empat hal yang di sampaikan oleh Rasulullah diatas menjadi renungan bagi setiap Hamba yang merindukan Surga. Betapa Allah menginginkan setiap kita semua masuk ke dalam surga. Tinggal apakah kita mau mengambil peluang dan tawaran Allah kepada Kita. Semoga Kita semua selalu dalam perlindungan dan hidayah Allah yang maha Penyayang pada setiap hamba-hambanya.

------------------------------------------------------------------------
Sumber :
Ceramah ini di sampaikan oleh Ustadz Hadi Mulyadi di kediaman H.Irawansyah dalam rangka acara buka puasa bersama para Da’i dan Masyarakat kelurahan Kampung Jawa Samarinda Ulu.

Dicatat dan di sadur kembali oleh : Sani Bin Husain

Perawi hadist : Dari Abdullah bin Salam Radiyallahu’anhu ia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Wahai manusia, sebarkanlah ucapan salam, sambunglah tali silaturahmi/kekerabatan, berilah makan , dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang tengah tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.” (HR. at-Tirmidzi yang menilainya hasan).(Hasan) HR. at Tirmidzi no. 1931. Syaikh al-Albani berkata dalam Shahih Sunan at Tirmidzi 2/353: “Shahih”.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Samarinda Ulu 2012 | Design by PKS TEMPLATE | Powered by Blogger.com.