NEWS UPDATE :
BERITA TERKINI :

Berita Terbaru

Berita Terhangat

DPD PKS Samarinda

Fiqh & Syariah

Keluarga Sakinah

Kiprah DPC Samarinda Ulu

DPRD Provinsi KALTIM

Tausiyah dari Ustadz Kita

Opini Kiriman Pembaca

Kolom Kesehatan ( Akh Haris )

Penyakit Usus Buntu

23/05/12


Penyakit Usus Buntu atau bahasa medisnya appendicitis adalah infeksi pada umbai cacing atau apendiks karena tersumbatnya rongga usus oleh fekalith (kotoran yang membatu) atau cacing usus yang kemudian memicu terjadi infeksi pada bagian usus itu.

Penyebab
Penelitian menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh sembelit/konstipasi terhadap timbulnya usus buntu. Sembelit ini akan mempermudah timbulnya usus buntu. Makanan memainkan peran utama pada pada pembentukan kotoran (feses) yang membatu yang menyumbat usus dan memicu terjadinya usus buntu. Kejadian usus buntu jarang di negara yang sedang berkembang, dimana diet dengan tinggi serat dan konsistensi feses lebih lembek.

Gejala Klinis
Gejala penyakit ini dimulai dengan ketidaknyamanan perut dibagian atas, diikuti dengan mual dan penurunan nafsu makan. Nyeri menetap dan terus menerus, tapi tidak begitu berat dan diikuti dengan kejang ringan didaerah epigastrium, kadang diikuti pula dengan muntah, kemudian beberapa saat nyeri pindah ke abdomen kanan bawah. Nyeri menjadi terlokalisir, yang menyebabkan ketidakenakan waktu bergerak, jalan atau batuk. Penderita kadang juga mengalami konstipasi/sembelit tetapi kadang juga terdapat diare. Penderita usus buntu biasanya ditemukan ditemukan terbaring di tempat tidur serta memberkan penampilan kesakitan. Pada perut bagian kanan bawah, menghasilkan nyeri terutama bila penderita disuruh batuk dan bila diraba perut akan terasa mengeras dan tegang. Kadang-kadang, pada pasien ini usus buntu juga terdapat demam yang membuat penderitanya merasa seperti meriang dan kurang enak badan. Sebaiknya bila anda menderita gejala-gejala di atas, maka sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Pengobatan
Bila dapat dipastikan bahwa kita positif menderita usus buntu, maka jalan terbaik adalah dengan jalan operasi usus buntu (Apendiktomi) yakni dengan mengangkat usus itu. Usus buntu yang sudah rusak tadi harus diangkat karena dapat pecah dan sangat berbahaya bagi tubuh serta dapat menyebabkan komplikasi yang jauh lebih berat

GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)


Yodium merupakan salah satu senyawa kimia yang diperlukan oleh semua makhluk hidup tidak terkecuali manusia. Mungkin diantara kita ada yang pernah melihat seseorang dengan leher yang membesar atau mungkin kita pernah melihat ada anak-anak yang pertumbuhan badannya jauh dibandingkan dengan usianya. Tentu diantara kita tidak ada yang pernah menyangka, jika semua kondisi tadi disebabkan oleh hal yang mungkin menurut kita sepele, kekurangan yodium.

GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) adalah serangkaian gejala yang timbul sebagai akibat bila tubuh kekurangan yodium secara terus-menerus dalam jangka panjang yakni sekurang-kurangnya 6 bulan secara terus-menerus. Di Indonesia sendiri, kekurangan yodium ini masih menjadi masalah gizi yang sering terjadi.

Sumber yodium berasal dari makanan seperti kerang, ikan laut, rumput laut dan yang paling mudah…yup…garam beryodium yang bisa kita jumpai dimana saja. Yodium ini memegang peranan vital dalam tubuh manusia yakni berperan penting dalam pembentukan hormone tiroksin. Hormon tiroksin ini berfungsi dalam proses pertumbuhan dan proses perkembangan organ-organ tubuh yang vital seperti otak, otot, jantung, hati, ginjal, organ reproduksi dan organ lainnya. Makanya tidak heran, jika kita kekurangan yodium, maka kita akan kekurangan hormon tiroksin dan jika kita kekurangan hormone tiroksin tentu akan berpengaruh proses pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh tadi.

Mungkin sebagian dari kita akan bertanya-tanya, kenapa kekurangan yodium masih sering terjadi di Indonesia. Bukankah begitu mudah bagi kita untuk mendapatkannya. Sumber-sumber yodium bukanlah barang yang mewah yang sulit untuk didapatkan. Tentu ada alasan mengapa kasus kekurangan yodium masih sering terjadi di Indonesia. Masalah yang paling utama bukan masalah ketersediaan yodiumnya, tetapi adalah pengetahuan masyarakat tentang makanan mana saja yang mengandung yodium, dan bagaimana mengolahnya.
Akibat yang ditimbulkan dari kekurangan yodium ini tidak sesederhana tampaknya. Bila seorang ibu hamil mengalami kekurangan yodium, maka ini akan mengancam jiwa janinnya. Bisa terjadi keguguran, cacat bawaan, dan keterbelakangan mental atau nak akan berkembang dengan IQ yang jauh dibawah anak-anak normal lainnya. Bila kekurangan yodium terjadi pada saat masa pertumbuhan (anak-anak) maka resiko yang mungkin terjadi adalah dwarfisme (Cebol), penurunan IQ dan pembesaran kalenjar gondok dan bila kekurangan yodium terjadi pada saat dewasa maka resiko akan terjadi hipotiroid dengan gejala gangguan kemampuan berpikir, gangguan kemampuan fisik serta pembesaran kalenjar gondok.
Untuk pengobatan, dalam jangka waktu pendek bisa dilakukan suplementasi yakni dengan memberikan kapsul yodium untuk memenuhi kebutuhan yodium dalam waktu singkat. Namun ini tentu penangannya tidak hanya sampai disini. Tindakan lanjutannya yakni dengan fortifikasi yaitu menyelipkan garam beryodium dalam setiap makanan yang dimakan. Terakhir, tentu kita semua sepakat bahwa mencegah jauh lebuh baik, lebih murah dan lebih mudah daripada mengobati. Pencegahan dari gangguan akibat kekurangan yodium ini dapat kita lakukan dengan sangat mudah, yakni mengatur menu makanan sehari-hari agar tepat memenuhi kebutuhan yodium kita dan menjauhi bahan-bahan goitrogenic (bahan makanan yang mengganggu penyerapan yodium).

Makanan yang mengandung Yodium Makanan yang megandung zat goitrogenik
Garam Beryodium Kulit Ubi Kayu
Kerang-kerangan Getah Labu Siam
Ikan Salmon, Kulit Ari Kacang Tanah
Rumput laut Bahan Makanan yang tercemar Pestisida


Autisme


Pernah melihat seorang anak yang duduk termenung sendiri, asyik dengan dunianya, tidak mau bermain dengan teman-teman sebayanya dan tampak sangat aktif serta tidak bisa diam? Diantara kita mungkin kondisi anak tersebut mungkin tampak normal dan kita mungkin berpikir nanti akan membaik seiring anak tersebut bertambah dewasa. Tapi dari segi medis kita patut curiga mungkin terjadi gangguan tumbuh kembang yang kita kenal dengan nama autis.

Autisme adalah gangguan perkembangan pada anak yang mencakup gangguan interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. Gejalanya biasanya muncul pada anak sebelum usianya 3 tahun.

Gejala Autisme

Secara Umum, gejala dari autism dibagi ke dalam 4 kelompok, yakni :

1) Gangguan Komunikasi
• Terlambat bicara atau tak dapat bicara
• Mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain (“bahasa Planet”)
• Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata-kata dalam kontex yang sesuai
• Bicara tidak untuk komunikasi,
• Meniru kata-kata yang diucapkn orang lain atau membeo ( Ekolalia )
• Beberapa anak sangat pandai menirukan lagu, nada maupun kata-katanya tanpa mengerti artinya,
• Bicara monoton seperti robot,
• Mimik datar.

2) Gangguan Interaksi Sosial
• Menolak / menghindar untuk bertatap mata
• Tidak menoleh bila dipanggil ( seolah-olah tuli )
• Merasa tidak senang dan menolak jika dipeluk
• Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang lain
• Bila menginginkan sesuatu ia menarik tangan orang lain terdekat dan mengharap tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya
• Bila didekati untuk bermain justru menjauh
• Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain

3) Gangguan Perilaku
• Umumnya tidak mengerti cara bermain
• Bermain sangat monoton dan stereotipik
• Bila sudah senang dengan satu mainan tidak mau mainan lain dan cara bermainnya juga aneh.
• Sering terpaku pada roda atau sesuatu yang berputar
• Dapat memutar roda mobil-mobilan untuk waktu yang lama.
• Ada kelekatan pada benda tertentu misalnya : tali, kartu, kertas, gambar, karet atau apa saja yang terus dipegang dan dibawa kemana-mana.
• Sering memperhatikan jari-jarinya sendiri, kipas angin yang berputar atau air yang bergerak

4) Gangguan Emosi
• Tidak ada atau kurangnya rasa Empati
• Melihat anak menangis bukan merasa kasihan, melainkan merasa terganggu dan anak tersebut didekati dan dipukul.
• Tertawa-tawa sendiri
• Kadang mengamuk tak terkendali (Temper tantrum), terutama bila tidak mendapat apa yang diinginkan, bahkan bisa menjadi agresif dan destruktif

-------------------------------------------------

Faktor-faktor penyebab :

1. Genetik (terkait dengan keturunan atau penyakit yang pernah diderita oleh keluarga sebelumnya)
2. Kelainan Medis seperti Tuberoselerosis, Fragyl X Syndrome dan Fenilketonuria
3. Gangguan pada masa perinatal, seperti Perdarahan Trimester, infeksi rubella, dan Asphyxia (Janin kekurangan suplai oksigen).
4. Infeksi, Toxin, dan keracunan logam berat
Mengenal Autisme Sejak Dini

American Academy Of Neurology dan The Child Neurology Sociaty Menyatakan evaluasi lebih mendalam terhadap kemungkinan Autisme harus dilakukan bila :
• Anak tidak menunjukkan Babling, menunjuk atau mimik yang baik pada umur 12 bulan
• Tidak ada kata pada umur 16 bulan
• Tidak ada 2 kata spontan pada umur 2 tahun
• Kehilangan kemampuan bicara dan interaksi sosial pada semua umur
----------------------------------------------------------
Pengobatan
1. Terapi dengan Obat-obatan seperti, Melleril, Buspar, Clobazam, Prozal, Tofranil, Luminal, Tegretol, Dilantin dan Ritalin. Obat-obat tersebut berguna untuk menurunkan gejala-gejala Hiperaktivitas, perhatian yang singkat, impulsivitas, gerakan Stereotipik, Self Injury, Gangguan tidur, Kecemasan, Obsesi kompulsi dan Mood yang labil. Tetapi ingat, karena obat-obat ini tergolong obat-obat keras, maka pembelian obat-obatan ini harus dengan resep dokter.
2. Terapi Prilaku
Tujuan Terapi Perilaku adalah untuk mengurangi atau menghilangkan perilaku berlebihan dan memunculkan perilaku yang kurang.

Kebaikan Yang Tergantikan


Ia hanyalah seorang anak perempuan yang berumur sepuluh tahun. Tubuhnya kurus dan kulitnya hitam. Sejak dua tahun yang lalu ia berhenti mengenyam bangku pendidikan untuk mengurus ketiga adiknya. Ibunya meninggal sesaat setelah melahirkan adiknya yang ketiga. Sebulan setelah kepergian ibnunya, Ayahnya mempersunting seorang perempuan yang otomatis menjadi Ibu tirinya. Karena sayangnya sang Ayah kepada istri barunya, maka anak kecil itu ditinggalkan bersama dua orang kakaknya yang masih remaja. Kartini kecil, begitu kami biasa memanggilnya. Setelah kepergian sang Ibu dan di tinggalkan sang Ayah, kartini kecil harus menggantikan peran ibunya untuk merawat dan mengurusi adik-adiknya. Dua tahun sejak kepergian ibunya, kartini kecil di tinggal pula oleh kedua kakaknya untuk menikah. Maka mulai saat itu kartini kecil harus mengurus dan membesarkan ketiga adiknya seorang diri.

Beberapa tetangga dan saudara yang berada di sekitar rumahnya memang sering membantu untuk memenuhi kebutuhan mereka, namun kartini kecil memiliki rasa malu yang besar dan ia bertekad tidak ingin menjadi beban bagi orang lain. Untuk anak seusianya memang terlihat tidak wajar memiliki sikap seperti itu, yang pasti seorang anak kecil dapat menjadi lebih dewasa dalam kondisi tertentu. Kartini kecil ini salah satu contohnya. Pada awal-awal ia di tinggal kedua orang kakaknya, Kartini kecil berusaha mendapatkan uang dengan cara membantu salah seorang tetangga di dekat rumahnya. Sebelum padi atau gabah di giling menjadi beras, gabah tersebut harus di keringkan melalui proses penjemuran di tempat yang lapang. Namun saat padi tersebut di jemur biasanya ada ayam atau burung yang memakan padi tersebut, dan tugas kartini kecil adalah untuk menjaga padi tersebut agar tidak di makan oleh ayam dan burung. Sebagai upahnya sang pemilik padi akan memberikan satu Liter beras tiap padi tersebut digiling.

Suatu ketika saat ia sedang menunaikan kewajibannya untuk menjaga padi, ia melihat seorang nenek yang sedang mencari dan mengumpulkan siput, ya siput. Penasaran dengan yang dilakukan nenek itu, kartini kecilpun bertanya kepada nenek itu, Mbah kagem nopo simbah ngempalaken bekicot niku? (Nek, untuk apa nenek mengumpulkan siput yang berlendir itu?). Si nenek mengatakan bahwa ia mengumpukan siput itu untuk ia makan karena ia tidak memiliki beras untuk di masak, dan ia pun tidak memiliki uang. Mendengar jawaban itu, kartini kecil segera pulang kerumahnya untuk mengambil satu plastik beras yang ia simpan dirumahnya. Pada saat ia kartini kecil menyerahkan beras itu kepada nenek tadi, sang pemilik padi melihat apa yang kartini kecil lakukan. Setelah nenek itu meninggalkan kartini kecil, pemilik padi memanggil kartini dan menuduhnya telah mencuri beras di gudangnya. Ia sudah berusaha untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi namun pemilik padi tadi tidak mau mempercayainya. Pada hari itu ia tidak mendapatkan beras sedikitpun dan mulai saat itu pula si pemilik padi tidak mempekerjakan kartini kecil.

Ia hanya pasrah dan menerimanya dengan hati yang berat. Sesampainya di rumah ia baru tersadar kalau beras yang ada di rumahnya tinggal sedikit. Terlalu sedikit hingga ia harus memask nasi tersebut menjadi bubur agar dapat dimakan bersama ketiga adiknya. Di luar perkiraannya setelah bubur tersebut masak, bubur tersebut sudah habis untuk makan ketiga adiknya, walaupun demikian ia sudah sangat bersyukur karena adik-adiknya tidak kelaparan seperti dirinya. Hari itu ia tidak makan sesuap nasi pun. Pada hari berikutnya, adik-adiknya sudah merengek dan menangis karena tidak tahan lagi menahan rasa laparnya. Untuk sementara hari itu ia dan adik-adiknya makan dengan singkong rebus sebagai pengganjal rasa laparnya. Ia mulai bingung dengan keadaan ini. Ia sangat bisa menahan rasa laparnya, namun ia sangat tidak tahan melihat adik-adiknya harus menangis karena kelaparan. Meminta adalah hal yang tabu baginya, karenanya ia pergi kekebun peninggalan ibunya untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa di makan selain singkong.

Ketika gelap sudah sangat pekat sungguh pagi sudah dekat, mungkin kalimat ini bisa menggambarkan kondisi saat itu. Saat dimana ia berada dalam kondisi kepayahan dan tiada sesuatu untuk dimakan, ia melihat pohon pisang. Walaupun belum berbuah tapi ia menemukan hal lain. Daun pisang. Saat itu Kartini kecil berpikir mengapa ia tidak menjual daun pisang itu untuk kemudian di belikan beras. Seketika itu pula ia ambil daun-daun pisang di kebun peninggalan ibunya dan ia jual kepasar. Ternyata dari hasil penjualan daun pisang tersebut ia tidak hanya bisa membeli beras tapi juga membelikan susu untuk adiknya yang paling kecil. Mulai saat itu pula ia menemukan cara yang lebih baik untuk mendapatkan uang. Dengan berjualan, ia dapat mengatur waktunya sendiri dan yang jelas ia tidak lagi menjadi buruh dan di perlakukan tidak adil sebagaimana sebelumnya.

Dari berjualan, mulai dari daun pisang hingga gorengan dan berkat kegigihannya kartini mampu menhidupi dirinya dan ketiga adiknya, bahkan semua adik-adiknya dapat mengenyam pendidikan hingga bangku Sekolah Menengah Atas. Walaupun sampai saat ini kartini tetap tidak bisa membaca dan menulis sebgaimana adik-adiknya, Ia sangat bersyukur akan apa yang telah ia capai. Ia masih menjalankan usahanya sebagai pedagang hingga saat ini, dan Alloh membalas kebaikan-kebaikan yang telah lakukan, tidak hanya dari segi materi tapi yang lebih berharga dari itu. Alloh SWT telah mengarunia kartini dengan anak-anak yang sholih. Anak-anak yang selalu mendoakannya. Dan itulah balasan yang terbaik untuknya. Semoga pengalaman kartini kecil ini dapat kita ambil pelajarannya. Sesungguhnya di balik setiap kesusahan terdapat kemudahan yang telah Alloh siapkan. Semoga tetap Semangat dan Istiqomah.


--------------------------------------

sumber Gambar : Klinik Fotografi Kompas

Berita Terpopuler

DPW PKS KALTIM

Tahukah Kita

Renungan & Hikmah

Bidpuan DPC ULU

Dapur Bidpuan Samarinda Ulu


Fraksi DPRD Smd ( Oleh : Utomo Puji )

 
© Copyright PKS Samarinda Ulu 2012 | Design by PKS TEMPLATE | Powered by Blogger.com.